HeadlineKota Kembang

Habib Riza: Bu Mega Beralasan Berikan Tanggung Jawab Sukur Nababan

1720
×

Habib Riza: Bu Mega Beralasan Berikan Tanggung Jawab Sukur Nababan

Sebarkan artikel ini
Habib Riza

WartaDepok.com – KPUD Kota Depok telah menetapkan secara resmi kedua pasangan calon dalam pilkada Desember nanti,  pertanyaannya sejauhmana optimisme politisi Depok dalam melihat pilkada nanti. Salah satunya yang dimintakan pendapatmya yaitu Habib Ahmad Riza Alhabsyi politisi PDIP yang sempat mendaftar dan merupakan figur kuat calon wakil walikota Depok.

Habib Riza mengungkapkan optimismenya bahwa paket yang diusung PDIP-Gerindra  dapat memenangkan Pilkada 2020 ini. Ia menjelaskan alasannya  dikarenakan adanya  kapasitas Sukur Nababan sebagai legislator dari Depok- Bekasi dengan suara pileg ratusan ribu yang mendapat tugas “supervisi tanggung jawab pemenangan”  pilkada  usungan PDIP sejak tahun 2015 dan pilkada  2020.

“P-A bisa menang, kan Sukur Nababan membackup. Kalau Sukur Nababan tidak all out , yah bisa kalah. Bu Mega pasti beralasan kuat kasih tanggung jawab pemenangan pada Sukur. Jam terbang SN tinggi, pemilihnya ratusan ribu saat pileg , paham seluk-beluk Depok, dan sudah “asam-garam’” sejak 2015 Pilkada Depok dan Pilgub Jabar.  Apalagi  SN juga Ketua DPP Bidang Organisasi yang juga legislator yang meraup suara dari Depok.

Istilahnya ditempatkan oleh Bu Mega jadi ketua bidang organisasi, pasti  jago mengorganisasi kan ?  Apalagi cuma organisir level Pilkada Kota dibasis pemilihnya. Sukur pasti  maksimal menjalankan tugas partai,  intens turun gunung ke grass root dan konstituennya selama 3 bulan kedepan menangkan P-A.

Tidak perlu diragukan komitmennya , tipikalnya SN itu kerja keras bukan sekedar retorika. SN pasti mampu,  all out, kongkrit lahir & bathin, “kata Habib Riza  (25/9) saat dihubungi di Depok.

Riza pun menjelaskan kalkulasi politiknya bahwa  ketokohan Sukur Nababan dimata pemilih non-muslim akan  mendongkrak suara yang signifikan untuk Pradi-Afifah ditambah suara pemilihnya dalam pileg 2019  yang puluhan ribu di Depok dan dukungan koalisi partai yang gemuk.

Saat ditanya kegiatan apa yang akan dilakukanmya setelah tidak terpilh menjadi calon wakil walikota dari PDIP padahal elektabilitas Habib Riza termasuk 3 (dibesar) dibawah kandidat petahana dibeberapa survei beberapa internal parpol di Depok.

“Tidak ada satupun daun  dari pohon, jatuh ke tanah tanpa izin-Nya, apalagi  calon wakil walikota yang saya sudah ikhtiarkan. Belum diizinkan Gusti Allah. Simple gitu aja, “ujar Riza.

Riza mengungkapkan akan fokus industri start up kesehatan dengan perusahaan asing yang digeluti bersama kawan-kawannya dan merintis  bisnis properti di Bandung.

“Sempat terabaikan pekerjaan, karena setahun belakangan dalam proses penjaringan, saya harus sosialisasi diri sesuai arahan Bappilu Jabar Muchtar Muhaammad.

Sekarang napas dulu dan lebih relax lah bisa fokus hal-hal lain.
Kedua, saya akan balik memfokuskan diri ke komunitas nahdiyin, karena, saya ini kan Islam tradisional lahir dengan urat darah nahdiyin yang ketika dewasa  mengagumi perjuangan Bung Karno , ketawadhuan K.H Hasyim Asyari, dan pluralisme Gus Dur.  “ujar mantan Wakil Ketua PW Anshor Jabar.

Habib Riza juga menjelaskan akan tetap terus memperjuangkan nilai dan semangat founding father dilini manapun.

“Bung Karno-Bung Hatta dahulu menjadi besar dan terhormat dikarenakan dukungan darah dan air mata seluruh rakyat Indonesia, maka otomatis nilai-nilai dan semangat perjuangan Bung Karno-Bung Hatta milik seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya milik sekelompok atau golongan saja, “ujar Riza.
.
Bagi Riza,  memperjuangkan semangat nilai-nilai luhur Bung Karno-Bung Hatta  masih dapat diperjuangkan  dimanapun, melalui siapapun,  dan dalam bentuk program apapun selama dalam kerangka Pancasila, NKRI dan UUD 1945.

BACA JUGA:  Kadisdik Depok: Perkuat Nilai Keimanan dan Kedisiplinan

“Seperti Bung Karno katakan 23 Oktober 1946   : “Orang tidak dapat mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin” .

Prinsip saya sebagaimana petuah Bung Karno yang berkesan untuk saya: “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan meski selangkah pun”.

Jadi saya Ahmad Riza  memilih untuk tidak malu dan berusaha berjuang strategically. Caranya gimana ? Pasti banyak jalan ke Roma lah. Prinsip berpolitik itu gak boleh Baperan ( bawa perasaan). Tetap Spartan-lah, ” pungkas mantan Wakil Ketua KONI Jabar .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *