HeadlineKota Kembang

Waras Wasisto: Viral Depok Kota Begal, Pemimpinnya Kemana?

208
×

Waras Wasisto: Viral Depok Kota Begal, Pemimpinnya Kemana?

Sebarkan artikel ini

WartaDepok.com – Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan, Waras Wasisto mengatakan, julukan Depok sebagai kota religius, sangat berbanding terbalik dengan realita yang ada.

“Lihat di sosial media, Depok kota begal. Bahkan meme begal saja sudah banyak di sosial media. Sekarang ditambah lagi begal payudara. Mau viral tapi jangan negatif. Harus diperhatikan pemimpinnya, jangan sibuk road show buat lagu di lampu merah saja,” kata Waras, Senin (2/11).

Menurut Waras, selama ini julukan untuk Kota Depok sudah buram. Kota pendidikan, dengan banyaknya perguruan tinggi di Depok terutama Universitas Indonesia, dan Gunadarma, seharusnya bisa bersinergi membawa perubahan bagi Depok.

Apartemen menjamur, tetapi jadi salah kaprah penggunaannya. Tindak kriminal banyak ditemukan di sana, seperti prostitusi baik dewasa maupun dibawah umur, pembunuhan, hingga narkoba juga ada.

Fungsi apartemen harus dibedah, dengan adanya sewa harian bahkan per-jam, justru membuat tindak kriminalitas di Depok semakin tinggi.

“Apartemen di Depok lengkap, semua ada. Prostitusi, pembunuhan, narkoba. Tindakan yang merusak moral, gimana mau maju generasi muda Depok,” ujar Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat, Dapil Depok-Bekasi ini.

Waras melanjutkan, pendidikan moral harus ada bagi generasi muda. Ini yang berbahaya jika tidak sejalan antara iman dan takwa. Jangan bilang ini hanya urusan orangtua, harus ada peranan juga dari pemerintah kotanya. Fasilitas-fasilitas yang kiranya dapat berakibat pada tindakan kriminal, harus dipangkas.

Ciptakan suasana jalan yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Penerangan Jalan Umum (PJU) jangan ada di jalan protokol, kalau perlu gang kecil itu jadi urusan pemerintah, kalau masyarakat tidak mau swadaya.

Pemantauan warga dari CCTV pun harus dilakukan, baik dijalan besar atau di jalanan sempit. Karena sudah banyak juga warga dan lingkungannya memasang CCTV secara swadaya, ini harus diapresiasi. Untuk yang belum terjamah warga, bisa dilakukan oleh pemerintahnya.

“Pemimpin harus humanis, tapi punya sikap tegas saat berurusan dengan rakyatnya,” ungkapnya.(Mia/WD)

BACA JUGA:  Target Serapan Anggaran 2024 Kecamatan Tapos di Atas 90 Persen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *