WartaDepok.com – Hujan lebat yang mengguyur kawasan Kota Depok dan Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/8) sore tidak hanya mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. Tapi, juga membuat tanah longsor di Perumahan Permata Depok.
Peristiwa itu terjadi di Sektor Nilam, RT 005, RW 007, Kelurahan Pondok Jaya sekitar pukul 16.00 WIB. Akibat ambruknya tebing yang berbatasan dengan pemukiman tersebut membuat tanah tumpah ke jalan. Untungnya tak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
Menurut warga setempat, longsornya tebing akibat derasnya hujan. Tak pelak, jalan sepanjang dua blok atau sekitar 70 meter di perumahan tersebut berubah menjadi coklat setebal sekitar 10cm. Hal ini sangat mengganggu aktivitas warga karena jalan tak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor.
Ketua RT 005/07 Budi Riyanto menjelaskan longsor yang terjadi diperkirakan karena turap penahan yang ada di sisi tebing setinggi 3 meter itu tidak mampu lagi menahan debit air.
“Kami atas nama pengurus RT prihatin dengan musibah ini. Kami akan mengajak warga bersabar dan sama-sama untuk gotong royong menanganinya,” ujar Budi Riyanto.
Tak lama setelah hujan redah, Luruh Pondok Jaya, Mulyadi langsung meninjau lokasi yang terdampak banjir dan longsor. Menurut Mulyadi,
curah hujan yang lebat debit air kali pelayangan naik cukup tinggi.
Banyaknya sampah yang hanyut oleh air hujan menyebabkan banjir di wilayah Pondok Jaya.
“Semalam kami berserta tim kelurahan turun ke titik titik banjir dan longsor, untuk melihat langsung penyebabnya,” kata Mulyadi.
Dia pun langsung koordinasi dengan Ketua RW 007 Bambang Sancoko. Mulyadi juga meminta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pondok Jaya untuk menindaklanjuti.
Sayangya tak ada petugas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kota Depok yang meninjau tempat kejadian longsor. Kepala Dinas PUPR Dadang Rustandi yang dihubungi via whatsapp juga tidak merespon.
Untungnya salah seorang warga, Apit Priyatna mengambil inisiatif untuk meminta petugas swasta mengangkut tumpukan tanah longsor yang menutupi jalan. Ditambah dengan bantuan tenaga petugas kebersihan lingkungan, Ferry yang ikut membersihkan dengan peralatan seadanya.
“Saya hanya khawatir kalau terjadi hujan lagi malah makin kotor lingkungan kita. Jadi harus tanahnya harus cepat diangkut dan yang longsor segera diturap,” kata Apit Priyatna. (sur/WD)