WartaDepok. com – Kebijakan Pemerintah Kota Depok menyetel lagu Hati-hati di lampu merah yang dinyayikan oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris tidak efektif. Hal itu dikatakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok Hendrik Tangke Allo.
Ia menyatakan bahwa lagu dipasang di lampu merah tidak efektif mengurai kemacetan di Kota Depok khususnya di Jalan Margonda.
“Saya agak ketawa (kebijakan pak wali). Apa hubunganya dengan kemacetan. Menurut saya itu menyaingi mata pencaharian pengamen di pinggir jalan. Ini gak efektif, ini kebijakan lucu lucuan. Terbukti ketika ada kebijakan eksekutif ini ada lagi di lampu merah banyak tanggapan dari masyarakat,” kata Hendrik di kantor DPC PDI Perjuangan , Rabu (4/9/2019).
Pria disapa HTA ini mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan Wali Kota Depok Mohammad Idris jangan hanya sebatas kebijakan saja, tapi harus diperhartikan faktor-faktor lainya.
“Kami gak perlu diajak dalam membahas suatu kebijakan, memang pak wali punya kewenangan mengeluarkan kebijakan. Tapi perlu ada kajian tanpa persetujuan dan jangan coba coba,” kata anggota DPRD periode 2019-2024.
Kata dia lagi, dengan dipasang lagu di lampu merah yang dinyanyikan wali kota ini tentu membuat nama Wali Kota Depok semakin populer. Apa lagi kata dia, di 2020 akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Pa wali makin populer. Nanti kita konsultasi, kalau dalam pilkada itu pelanggaran atau bukan nanti kita koordinasi dulu,” pungkas Hendrik.
Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, pemutaran lagu di lampu merah baru diresmikan ini merupakan rekayasa lalu lintas untuk menyelesaikan kemacetan baik jangka panjang, menegah, dan jangka pendek.
Ia menjelaskan bahwa pemutaran lagu di lampu merah ini merupakan rekayasa jangka pendek, di mana di dalam lagu ini terdapat pesan memberikan himbauan kepada pengguna jalan untuk tertib berlalu lintas.
“Caranya dengan kata-kata dan musik. Antaranya dengan lagu ini. Jadi lagu ini bukan segala-galamya Jadi nanti lagu ini akan dievaluasi termasuk contraflow cummuter margonda, sherlter ojol dan lainya. Kita tunggu sampai 1 bulan efektifitasnya,” pungkasnya.