WartaDepok.com – Intensitas curah hujan yang tinggi sejak beberapa pekan lalu membuat debit air di Sungai Ciliwung yang melintas di Kota Depok meningkat. Peningkatan debit air juga menyebabkan kadar air berubah menjadi keruh.
Keruhnya air Sungai Ciliwung memberi dampak buruk satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang pendistribusian air, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Kendala terjadi bagi perusahaan daerah penghasil air minum yang usahanya memanfaatkan atau bergantung kepada air dari sungai ciliwung.
Dari Kota Depok, diinformasikan bahwa kekeruhan yang sangat tinggi pada air Sungai Ciliwung memaksa PDAM tidak dapat memproduksi air bersih. Hal itu seperti dijelaskan Direktur Operasional PDAM Tirta Asasnta, Sudirman.
Sudirman mengatakan, semua usaha penghasil air minum yang memanfaatkan air Sungai Ciliwung sebagai bahan pokok usahanya sangat terkena dampak.
“Setiap Katulampa berstatus siaga 3, kami langsung menginformasikan kepada pelanggan Tirta Asasta agar mempersiapkan diri,” kata Sudirman kepada halaman.co.id, Minggu (7/2/2021).
Dijelaskan Sudirman, imbauan persiapan kepada pelanggan Tirta Asasta meliputi menampung air secukupnya, sebelum aliran terhenti serta menghemat penggunaan air.
Karena kata dia, jika produksi air oleh PDAM terganggu, secara otomatis pendistribusian air kepada pelanggan terhenti.
Sudirman juga mengatakan, saat ini PDAM hanya mampu menampung air sebanyak 6.500 m3. Hal itu diakui tidak mampu untuk detensi satu hari.
“Jumlah tersebut hanya mampu mensuplai air ke pelanggan kurang lebih 2 sampai 3 jam, itu juga sudah tekor air” bebernya.
Sudirman mengungkapkan, angka cadangan air PDAM Tirta Asasta ada di kisaran 40.000 m3. Jumlah tersebut dianggap mampu untuk detensi satu hari.
“Jadi selama kami mengatasi gangguan seperti membersihkan sampah, pendistribusian air kepada pelanggan tetap dapat dilakukan,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, PDAM Tirta Asasta Kota Depok dalam waktu dekat akan membangun reservoir (tempat penampungan air bersih) untuk menjaga aliran air ke konsumen.
Sudirman membenarkan informasi yang menyebutkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan membangun reservoir di dua lokasi.
Pembangunan dua reservoir dikatakan Sudirman mengingat sejak mandirinya PDAM Tirta Asasta Kota Depok dari Tirta Kahuripan Bogor sarana tersebut masih sangat terbatas.
Sudirman juga menambahkan, sarana tersebut dapat berguna untuk mengatisipasi dampak dari banjir yang dapat melanda sewaktu-waktu, serta menampung air waktu kemarau terjadi.
“Tahapan lelangnya sudah selesai. Lokasinya di Jalan Janger, Sukmajaya dan Jalan Mawar, Pancoran Mas,” kata Sudirman, Senin (1/2/2021) lalu.
Sudirman menerangkan, nantinya Reservoir akan memiliki fungsi sebagai penampungan air untuk menjaga kontinyuitas pengaliran air ke konsumen.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Asasta, M. Olik A. Kholik ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dia menyebut pihaknya tahun ini akan membuat tempat cadangan air berkapasitas 14.000 m3, dimana lokasinya terbagi menjadi dua.
Meski belum mencukupi, namun setidaknya upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi jikalau air di Sungai Ciliwung sedang tidak dapat diproduksi, serta untuk lebih maksimalnya pelayanan kepada konsumen.
“Dua titik akan dibangun tempat cadangan air, 4000 m3 untuk reservoir di Depok 1 dan 10.000 m3 untuk di Depok 2 atau Legong,” pungkasnya