WartaDepok.com – Komunitas Ciliwung Depok (KCD) menemukan beberapa titik potensi longsor dan potensi wisata dan edukasi sepanjang Sungai Ciliwung .
Temuan tersebut hasil dari ekspedisi menelusuri Sungai Ciliwung dari perbatasan Depok dengan Bogor dan Jakarta.
“Dari hasil ekspedisi. Kami menemukan beberapa titik potensi bencana di pinggir Sungai Ciliwung. Ada 40 titik limbah dari rumah tangga dan industri, 27 titik sampah rumah tangga, dan 19 titik potensi longsor, ” kata Sekretaris KCD Depok Akmal, Senin (22/3/2021).
Selain itu Akmal juga mengatakan bahwa Sungai Ciliwung memiliki potensi tempat wisata.
Sebab, dari hasil ekpedisi penelusuran ada beberapa titik yang bisa dijadikan tempat wisata.
“Ada lima titik potensi objek edukasi atau saung Pustaka air dan empat potensi objek wisata, ” tutur Akmal.
Dari hasil temuan tersebut KCD kata dia, tidak bisa menindak.
Namun pihaknya memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di pinggir sungai tersebut.
“Komunitas sebatas edukasi dan sosialisasi saja. Kami pun sudah memberitahu pemerintah Kota untuk ditindaklanjuti, ” kata Akmal.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono menanggapi laporan KCD bahwa banyak titik potensi longsor, limbah rumah tangga, industri di Sungai Ciliwung.
“Kita pelajari temuan tersebut. Menurut saya datanya bagus untuk ditindaklanjuti, ” kata Imam.
Untuk tindaklanjuti kata Imam, Pemerintah Kota Depok akan berkoordinasi dengan Kementrian PUPR untuk memperbaiki kondisi eksisting yang ada di Sungai Ciliwung.
“Nanti kita presentasi ke PUPR. Untuk sama-samac memperbaiki kondisi eksisting yang ada di Sungai Ciliwung, karena ada tanggung jawab utamanya di kementrian kita di pemerintahan Kota.
Insya Allah bisa menyelesaikan masalah yang ada. Mana yang menjadi kewenangan Kota Depok mana yang dilakukan provinsi kita bisa berkoordinasi, ” kata Imam Budi Hartono usai menghadiri Hari Air Nasional di Posko KCD.
Ia menambahkan Sungai Ciliwung direncanakan akan dibangun jogging track dan jalur sepeda.
“Jogging track dan jalur sepeda. Sebuah cita cita dengan harapan bisa direalisasikan, ” kata Imam.
Masih di lokasi, Kepala Dinas PUPR Kota Depok Dadan Rustandi rencana tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat yaitu Kementrian PUPR.
Untuk merealisasikan rencana itu Pemkot Depok akan berkoordinasi dengan PUPR.
“Rencana itu juga sebagai bentuk menjaga sekitar ciliwung, nanti kita ke pusat dan bekerja sama dengan pusat. Kalau APBD Depok tidak cukup, karena mahal dan cukup panjang tracknya, ”
“Tentu membutuhkan biaya yang cukup besar. Kami berusaha berkomunikasi dengan kementrian PUPR. Berharap ada bantuan pembangunan jogging track. Kita coba komunikasi dengan PUPR. Segera kita coba,” pungkas Dadan.