WartaDepok.com – Terobosan Pemerintah Kota Depok dalam mengurai kemacetan salah satunya dengan program Joy Traffic Managemen (JoTram). Kepala Dinas Perhubungan Dadang Wihana memastikan jika kebijakan pengelolaan kemacetan ini telah melalui kajian secara akademik dan berdasarkan data.
“Ini kan baru satu minggu uji cobanya. Ternyata, setelah diberlakukan ada pergerakan kendaraan di titik kemacetan seperti di Jalan Dewi Sartika, Margonda yang sebelumnya macet. Kita juga telah terjun langsung dan menemukan penyebabnya saat diberlakukannya uji coba contraflow beberapa waktu lalu,” ujar dia melalui keterangan tertulisnya.
Dadang mengungkapkan, sebelumnya kemacetan pada sore hari di Jalan Dewi Sartika karena Head way Kereta api yang semula 8 menit menjadi 2 menit. Sehingga, lanjutnya, mengakibatkan kemacetan di Jl. Arif Rahman Hakim, Margonda, dan Sawangan.
Ia menambahkan, pada Sabtu (31/8) terjadi kemacetan dikarenakan adanya kepadatan pengendara dari luar Depok yang disebabkan karena wisuda UI.
“Banyaknya pengunjung atau pengendara dari luar Depok dan antrian panjang pintu keluar UI. Ditambah lagi, pada malam harinya bersamaan dengan Peringatan 1 Muharram dengan adanya pawai obor dan di berbagai tempat,”paparnya.
Menurutnya dari sisi engineering pihaknya akan membangun under-pass di perlintasan Kereta Api di Jl. Dewi Sartika. Kemudian membangun shelter ojek online di Jl. Margonda dan shelter musisi jalanan di Terminal Terpadu Depok, di Stasiun Pondok Cina.
Tujuan SSA dan Contra Flow
Ia menambahkan, kanalisasi manajemen lalulintas mencakup SSA dan penetapan contra flow. Yaitu: untuk mengurangi penumpukan kendaraan di lampu merah Ramanda sekaligus mendukung SSA di Jl. Nusantara sampai Dewi Sartika.
Selain itu, kanalisasi untuk motor di Jl. Margonda atau memisahkan area jalan macet (lambat-red).
“JoyTram ini adalah upaya mengurai kemacetan yang mengkolaborasikan manajemen dengan pendekatan sosial dan estetika. Meski begitu, pembenahan jalan pendamping seperti Akses UI, RTM. Tentunya, ada pengaturan maupun pembatasan kendaraan dengan ganjil genap atau Margonda Commuter,”paparnya.
Dikatakannya, salah satu rencana strategisnya dengan menyiapkan shelter untuk musisi jalanan. Selanjutnya, Pemkot Depok juga telah mempoting shelter berbasis komunitas base di sepanjang Jl. Margonda diantaranya: di Mall Ramayana, ITC Depok dan D’Mall.
“Tentunya, sebagai negara demokrasi tidak menutup kemungkinan kritik dan saran berdatangan, kita siap untuk kemajuan Depok,”terangnya.
Sementara itu, Direktur Angkutan Darat BPTJ Aca Mulyana mendukung langkah Pemkot Depok dalam menjalankan JoTram.
Menurutnya, upaya tersebut bagian dari menggugah masyarakat untuk tertib lalulintas dan bahagia berkendara. Diharapkan dapat mengurangi kemacetan selama ini di Depok.
“Dari ini bisa menghadirkan pengusaha dalam membuka jalur transportasi. Seperti Jabodetabek residence connection atau menghubungkan dari dari mall ke perumahan-perumahan. Selain itu, ada Jakarta airport connection atau yang menghubungkan ke bandara,” paparnya.(luk/mam/WD)