WartaDepok.com – Kasus meninggalnya seorang bocah diduga korban bullying terjadi di Bekasi. Namanya Fatir Ahmad, berusia 6 tahun. Orang tuanya adalah warga Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.
Sri Ani Lestari (38), ibu korban mengatakan, sangat kehilangan anaknya. Dia juga menceritakan kronologi mulai dari hari pertama Fatir Ahmad menjadi korban bully ing. Hingga akhirnya meninggal dunia setelah berjuang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Fatir Ahmad yang kondisinya sangat memprihatinkan. Sempat ditolak di dua rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur.
Sri Ani menceritakan, setelah pemukulan yang diduga dilakukan temannya, kondisi anaknya semakin memburuk. Di hari pertama pascapemukulan, korban mengalami muntah-muntah.
“Saya awalnya tidak berpikir anak saya muntah efek tonjokan, jadi saya hanya memberi tolak angin dan minyak kayu putih di badan Fatir,” ujar Ani saat ditemui rumahnya, Senin (9/9/2019).
Lanjut di hari kedua pascapemukulan, kata Sri, lengan atau ketiak korban sudah tidak bisa diangkat. Hal itu diketahui setelah korban memberitahukan bahwa ketiaknya sudah tidak dapat digerakkan.
“Setelah saya cek, ternyata ada 3 benjolan di ketiaknya, saya langsung oleskan freshcare untuk menghilangkan benjolan tersebut,” ucap dia.
Di hari ketiga pascapemukulan, mulut korban sudah tidak dapat terbuka atau menganga.
Diungkap dia, karena mulut tidak dapat terbuka, korban juga tidak nafsu makan.
“Saya kira itu amandel, soalnya ada bengkakkan juga di rahangnya, saya juga sempat manggil tukang urut. Namun di tengah malam pukul 02.00 WIB anak saya makin parah dengan kondisi kejang-kejang,” kata Ani.
Setelah melihat kondisi anaknya yang kejang-kejang, Ani beserta suaminya langsung membawa anaknya ke tukang spesialis syaraf. Namun usahanya langsung ditolak. Ani pun membawa anaknya ke Rumah Sakit Bekasi.
Lagi-lagi, usahanya sia-sia karena pihak rumah sakit menolak untuk merawat bocah berusia 6 tahun itu.
“Ya sudah karena ditolakin semua, saya langsung bawa ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur. Di sana Fatir dirawat dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 30 Agustus 2019 atau sekitar pukul 12.00 WIB,” ujarnya dikutip Tribun.