WartaDepok.com – Aparat Polresta Depok mengamankan ratusan pelajar Kota Depok. Mereka terdiri SMP, SMA, dan SMK.
Namun ada yang unik ketika Kapolresta Depok Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Azis Andriansyah memberikan pengarahan kepada ratusan pelajar.
Ada satu siswa berinisial AO berusia 15 tahun yang masih SMP mengenakan baju SMA. Ia (AO) mengunakan baju SMA agar tidak ketahuan masih duduk di bangku SMP.
Namun, ketika ditanya oleh Kapolresta siswa SMP itu menjawab bahwa baju yang dikenakannya ketukar.
“Ini ketuker, punya teman pak, ” ucap AO sambil malu-malu di depan ratusan pelajar yang dibina aparat Polresta Depok.
Tapi ketika ditanya lagi, AO menjawab itu punya saudaranya. “Punya saudara, pakai aja, gak apa-apa, ” ucap AO yang mengunakan peci hitam di kepalanya.
Jumlah pelajar yang diamankan oleh aparat di berbagai wilayah Depok itu sebanyak lebih dari 179 pelajar yang mau melakukan aksi ujung rasa di DPR RI.
“Semua pelajar yang kita amankan ini tidak hanya dari Depok, tapi juga dari wilayah luar Depok, ” kata Azis Andriansyah di Mapolresta Depok, Senin (30/9/2019).
Azis mengatakan, sejak beberapa hari ini terindikasi ada pergerakan pelajar yang tidak hanya dilakukan oleh para siswa di Kota Depok namun juga dari wilayah berbeda.
Pihaknya, kata Azis terpaksa mengamankan mereka karena masih di bawah umur dan khawatir akan keselamatan.
“Kami khwatir dengan keselamatan mereka yang masih remaja dan di bawah umur. Walau kebebasan berpendapat dilindungi undang-undang, tapi lebih baik mereka fokus belajar mengukir prestasi dan menggapai cita-cita, ” kata dia.
Maka dari itu pihaknya tetap mencegah bagi para pelajar yang berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi unjuk rasa.
“Para pelajar ini kita lakukan pembinaan, kami data, dan panggil guru serta orang tuanya, ” ucap dia.
Azis mengatakan, para pelajar yang diamankan di Polresta Depok ini, kata Azis mencapai sekira 179 pelajar dari 51 sekolah berbeda.
“Kemungkinan jumlahnya mencapai lebih dari ini, karena di masing-masing polsek juga kami lakukan pembinaan,” katanya.
Azis mengatakan, keberangkatan para pelajar ini ke Jakarta secara masif menggunakan kereta, truk dan mobil bak terbuka dari beberapa wilayah.
“Ini berpotensi rusuh, jadi kami cegah mereka untuk berangkat demi keselamatan mereka juga,”jelasnya.
Azis menambahkan, pihaknya akan terus memantau pergerakan massa untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
Kemudian untuk para pelajar yang diamankan akan dilakukan pendataan dan pembinaan untuk selanjutnya diserahkan pada pihak sekolah dan orangtua.
“Sudah sejak seminggu lalu kami lakukan pengawasan, tapi kami tetap mengedepan preventif dan pendekatan secara humanis, ” pungkasnya. (wan/WD)