Oleh: Bobby Afif Mohammad Norman*
WartaDepok.com – Depok gabung Jakarta bukan solusi, malah bikin masalah baru buat Depok sendiri. Karena pastinya bakal terbawa-bawa masalah di Jakarta.
Tetap di Jawa Barat atau kita mewacanakan pembuatan provinsi baru, isinya kota/kab penyangga ibukota: Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan.
Untuk Kabupaten Bogor sendiri kan ada wacana untuk pemekaran menjadi beberapa wilayah. Hal ini bisa membuat semakin solid untuk perkuat penambahan basis wilayah tingkat dua di provinsi baru.
Jakarta biarlah sendiri dengan segala permasalahan dan keunggulannya. Kita, jangan “ngiler” sama APBD jumbonya. Toh isu Depok gabung Jakarta juga “makanan basi” yang sempet dihembuskan beberapa waktu lalu.
Di kepala saya, ada beberapa hal yang kota/kab penyangga tadi layak digabung menjadi provinsi baru:
1. Secara Sosial & Budaya kota/kab penyangga ini memiliki kesamaan, yakni: sub-urban. Jadi gak 100% menerapkan lifestyle urban (gaya hidup perkotaan).
2. Indek Pembangun Manusia yang cukup baik sehingga bila terbentuk provinsi baru berisi wilayah-wilayah penyangga ibukota akan punya dampak baik secara nasional.
3. Pertahanan dan keamanan yang mumpuni.
4. Luas daerah memadai dan akses yang sudah cukup baik di kota/kab penyangga ini.
5. Secara kemampuan ekonomi juga diuntungkan: koordinasi untuk pengembangan wilayah lebih mudah dan baik.
6. Paling penting secara SDGs akan lebih baik bila Kota Depok dan penyangga-penyangga ibu kota ini disatukan dalam provinsi baru. Mungkin namanya: Provinsi Megapolitan Raya.
Jadi, lebih baik Depok tetap masuk Jawa Barat atau kita berandai-andai mewancanakan provinsi baru untuk kebaikan bersama wilayah penyangga ibukota?
*GMD