WartaDepok.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono menanggapi santai ihwal pernyataan Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna. Bang Hardi-sapaannya- memastikan kalau dirinya tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai Sekda.
Dia menegaskan tak bakal ‘centil’ ataupun bermanuver dalam Pilkada Depok 2020. Alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia itu memilih concern mengerjakan tugas-tugasnya.
“Saya jalan terus kok, enggak ada masalah, rigas juga semua sudah diselesaikan,” kata Hardiono seusai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Depok, Komplek Kota Kembang, Grand Depok City, Cilodong, Depok, Senin (7/10).
Hardiono juga memastikan jika seluruh tugas-tugas yang terkait dengan Sekda dan pemerintahan, dia selesaikan sesuai aturan alias on the track.
“Selama ini saya selalu profesional, jadi, apanya yang numpuk? Kerjaan saya enggak ada masalah dan semua (kerjaan) terselesaikan dengan baik,” tutur alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.
Dalam sebuah kesempatan, Pradi sebelumnya meminta Hardiono fokus dalam tugasnya sebagai Sekda. Pradi tak ingin Hardiono larut dalam kontestasi Pilkada Depok 2020.
Soal aktivitasnya turun ke masyarakat, Hardiono menjawab bahwa hal itu adalah bagian dari tugasnya sebagai pejabat publik. Kalaupun konteksnya sosialisasi, dia memastikan seluruh kegiatannya dilakukan di luar jam kerja.
“Sebagai warga negara, setiap orang dijamin undang-undang untuk bebas berekspresi. Saya pastikan (turun ke masyarakat) tak pernah mengganggu aktivitas pekerjaan (sebagai Sekda),” cetusnya.
Merasa Tertantang
Mengenai minatnya maju Pilkada Depok, Hardiono mengaku ini merupakan suatu hal yang baru di dunia politik dan pemerintahan.
Menurutnya, sayang bila semua kepemimpinan dipegang oleh politisi.
“Kenapa birokrat enggak maju? Kan kami juga sudah berkontribusi lama untuk masyarakat Depok, tinggal melanjutkan saja, begitu loh,” beber dia.
Jika diserahkan kepada politisi ataupun mereka yang sebelumnya tak berada dalam tatanan birokrasi, Hardiono menilai belum tentu pemimpin tersebut dapat memahami dan memikirkan apa yang dibutuhkan oleh Kota Depok.
“Kenapa Birokrat tidak maju? Karena memang rata-rata orang tidak memiliki keberanian dan wawasan untuk itu, saya berani, Bismilah, Allah yang dukung,” tutur Hardiono.
Soal maju independen atau dari partai politik, Hardiono mengaku dirinya menunggu dilamar parpol yang ingin menjadikan dirinya sebagai pion dalam merebut kekuasaan menggantikan Idris-Pradi.
“Soal nanti jadi Wali atau Wakil ya terserah yang mau melamar saja, kan nanti ada hitung-hitungannya, saya enggak bisa mendahului kan,” kata Hardiono.(wan/WD)