WartaDepok.com – Sebanyak 30 pelajar diamankan Polresta Depok kemarin. Hal tersebut buntut dari penyerangan sekolah SMK Izzata –Arjuna.
Kapolresta Depok, AKBP Azis Andriansyah mengatakan, dari 30 pelajar yang diciduk, lima orang diantaranya ditetapkan sebagai tersangka.
“Para tersangka ini merupakan pelaku pembacokan juga pelaku pengerusakan sekolah,” kata Azis di Mapolresta Depok, Kamis (17/10/2019) malam.
Azis mengatakan, kelima pelaku pembacokan terhadap pelajar hingga meninggal dunia antara lain, AF (17 ), EM (18), dan AD (18) sementara pelaku pengerusakan RM (16) dan RK (15).
“Mereka ini masih berstatus pelajar. Kami terapkan hukuman maksimal sebagai efek jera,” tegas Azis.
Untuk tersangka inisial AF (17), diancam dengan Pasal 351 KUHP, penganiayaan yang mengakibatkan luka-luka berat, dengan ancaman pidana 5 tahun penjara.
“Karena pelaku masih anak-anak, maka pelaku dititipkan di lembaga penempatan anak sementara,” kata.
Azis menambahkan, untuk pelaku kedua yakni EM (18) dan AD (18), dikenanakan Pasal 80 ayat (3) UU No. 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.
“Sementara untuk pelaku pengerusakan sekolah dikenakan pasal 170 KUHP dan 406 KUHP dengan ancaman pidana penjara 7 tahun,” kata Azis.
Sedangkan 25 pelajar lainnya hanya dijadikan saksi. Mereka kata Azis hanya ikut-ikutan saja.
Sebelumnya, SMK Izzata dan Arjuna di Jalan Raya Cipayung, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat diserang kelompok orang tidak dikenal. Peristiwa itu terjadi Rabu (16/10/2019) pukul 05.00 WIB.
Kejadian tersebut mengakibatkan beberapa ruang kelas dan kantor sekolah pintu, buku, kaca jendela pecah serta kondisinya berantakan.
“Kejadian setelah subuh. Tepatnya jam 5 pagi, tiba-tiba datang orang secara grembolan mengunakan sepeda motor langsung mendobrak gerbang sekolah dan langsung merusak ruang kelas,” kata pegawai SMK itu, Gindo (45) di lokasi kejadian.
Mereka, kata Gindo, diperkirakan sebanyak 50 orang dengan membawa senjata tajam. Sebab, ketika kejadian itu satpam sekolah mundur karena melihat kelompok tersebut membawa senjata tajam.
“Bawa senjata tajam juga, saat kejadian sekolah masih sepi. Petugas kebersihan pun sedang merapikan sekolah untuk digunakan kegiatan belajar mengajar.(wan/WD)