WartaDepok.com – Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sektor industri agar mampu menguasai teknologi digital seiring perkembangan era industri 4.0. Upaya ini merupakan salah satu pilar dalam implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.
“Terlebih lagi, terdapat 1,7 juta pemuda Indonesia yang menjadi angkatan kerja baru setiap tahunnya di Indonesia yang harus menghadapi persaingan global yang ketat di era industri 4.0 ini. Oleh karena itu, kami berupaya mewujudkan kesiapan SDM industri melalui program Technical and Vocational Education and Training (TVET) 4.0,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan di Jakarta, Senin (28/11).
Untuk menyosialisasikan program TVET 4.0 tersebut, BPSDMI Kemenperin telah menggelar webinar TVET 4.0 beberapa waktu lalu. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Industrial Vocational Week (IVW) 2022.
“TVET 4.0 adalah pendidikan dan pelatihan vokasi yang memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk pekerjaan di bidang industri 4.0. Kemenperin telah menyusun instrumen asesmen untuk mengukur tingkat kesiapan institusi pendidikan vokasi dalam menyiapkan lulusan atau calon tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri 4.0 yang selanjutnya disebut TVET 4.0,” jelas Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Restu Yuni Widayati.
Asesmen TVET 4.0 selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Kepala BPSDMI Nomor 187 Tahun 2022 tentang Asesmen TVET 4.0 Pendidikan Tinggi di lingkungan BPSDMI Kemenperin. “Asesmen TVET 4.0 merupakan asesmen untuk mengukur kesiapan unit Pendidikan Tinggi menyiapkan lulusan dengan kompetensi 4.0. Asesmen TVET 4.0 dipergunakan secara berkesinambungan dan memberikan manfaat sesuai dengan tujuan asesmen,” ungkap Restu.
Tujuan dan manfaat dari asesmen TVET 4.0 ini antara lain sebagai pedoman bagi pendidikan tinggi untuk mengembangkan strateginya berdasarkan hasil asesmen. “Sehingga, pendidikan tinggi dapat menetapkan prioritas pengembangan dengan tepat. Selain itu Asesmen TVET 4.0 juga bisa digunakan sebagai alat untuk mengukur capaian Pendidikan Tinggi menuju TVET 4.0,” tutur Restu.
Lebih lanjut, hasil asesmen dapat menjadi referensi bagi industri untuk memilih mitranya dalam mengembangkan keterampilan di bidang industri 4.0 sesuai kebutuhan. “Dengan memahami status atau kemajuan TVET, industri dapat mengembangkan strategi kemitraannya dan mengembangkan keterampilan 4.0 secara bersama,” imbuhnya.
Menurut Restu, kegiatan sosialisasi asesmen TVET 4.0 juga memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan vokasi lain untuk dapat memberikan dasar pengetahuan terkait asesmen TVET 4.0. Sehingga dapat meningkatkan kesiapan pada unit pendidikan tinggi dalam mencetak SDM industri unggul dan berkualitas yang mampu untuk beradaptasi dengan transformasi industri 4.0.
“Adanya kegiatan sosilaisasi ini, diharapkan asesmen TVET 4.0 yang telah dilaksanakan pada 12 unit pendidikan tinggi dapat dijadikan role model pada pendidikan vokasi untuk mencetak SDM dengan kualitas yang siap kerja pada era industri 4.0,” paparnya.
Selain itu, manfaat dari asesmen TVET juga untuk meningkatkan kualitas lulusan pendidikan tinggi serta agar menjadi motivasi unit pendidikan meningkatkan kinerjanya dalam mendukung industri 4.0, kegiatan asesmen TVET 4.0 perlu dijaga keberlanjutannya.
“Keterampilan teknologi 4.0 di dunia kerja sangatlah penting. Walaupun masih ada tantangan untuk memenuhi kebutuhan industri 4.0, implementasi industri 4.0 melalui pendidikan diharapkan dapat menjembatani kebutuhan tersebut,” kata Head of Human Resources and Education Dept of Asperindo, Yekti P Suradji.
Gandeng Axioo, Tingkatkan Penerapan IoT
Percepatan transformasi teknologi digital pada sektor industri manufaktur salah satunya dipengaruhi oleh penerapan industri 4.0. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan nilai tambah pada struktur industri.
“Dalam mengantisipasi perkembangan zaman dan dalam memasok kebutuhan SDM industri, kami mengajak unit pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menciptakan profesionalitas dan kemandirian dalam mengelola lembaga pendidikan,” ujar Kepala BPSDMI Kemenperin, Arus Gunawan.
Dalam rangka menyiapkan SDM industri yang kompeten dalam penguasaan teknologi terkini, BPSDMI Kemenperin bersama dengan program CSR PT Tera Data Indonusa Tbk, yaitu Axioo Class Program (ACP) melaksanakan program “Pendampingan Pembentukan Kelas IoT dan Pengembangan Kurikulum tentang Design Thinking dan IoT Program”.
“Program ini merupakan salah satu kegiatan dalam Industrial Vocational Week Tahun 2022. Pelatihan ini diseleranggarakan guna mendukung penciptaan inovasi dan meningkatkan produktivitas sektor industri agar lebih berdaya saing di kancah global,” ungkap Arus.
Kolaborasi program BPSDMI-Axioo Robotic ini dibuka dengan serangkaian webinar, mini workshop, penyerahan paket bantuan pendidikan dan penandatangan kerja sama. “Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis yang sesuai dengan program prioritas yang ada di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Dan, kami siap mengembangkan SDM andal yang bisa mengikuti perkembangan industri 4.0 saat ini,” ujar Senior VP Social Impact PT Tera Data Indonusa Tbk, Timmy Theopelus.
Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari pada 23-25 November 2022 tersebut diisi dengan webinar yang mengusung tema “Membuka Gerbang Teknologi Industri 4.0 melalui IoT Class”. Para narasumber memberikan materi pelatihan terkait industri 4.0, seperti kebutuhan tenaga kerja di era industri 4.0 hingga upaya dunia pendidikan bisa menyerap dan mengajarkan industri 4.0 kepada peserta didik. Bukan hanya memberikan materi, kegiatan ini dilaksanakan secara interaktif melalui Focus Group Discussion (FGD) dan tanya jawab.
Sedangkan untuk pelatihan hari kedua, yaitu dengan agenda mini workshop dan penyerahan hibah bantuan alat pendidikan berupa dua paket bantuan alat pendidikan Axioo Robotic Academy kepada SMK-SMK terpilih binaan BPSDMI Kemenperin dan Axioo Class Program.
“Diharapkan melalui kegiatan ini, BPSDMI Kemenperin bersama dengan Axioo Class Program (ACP) bisa berkontribusi dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia bidang robotik melalui pendidikan vokasi di lingkungan Kemenperin,” pungkas Arus.