Balaikota

Sekda Depok Bicara Soal Kasus Virus Hepatitis A

15
×

Sekda Depok Bicara Soal Kasus Virus Hepatitis A

Sebarkan artikel ini
Foto : Sekretaris Daerah Kota Depok, Jawa Barat Hardiono. (M.Irwan Supriyadi/WD)

WartaDepok. com – Sekretaris Daerah Kota Depok, Hardiono menanggapi pernyataan Ketua Fraksi PDIP, Ikravany yang mengatakan bahwa penghargaan Kota Sehat belum tepat disematkan pada Kota Depok.

Sebab, Ikra mengatakan penghargaan tersebut justru menjadi pukulan bagi Kota Depok lantaraan disaat yang berbarengan para siswa di SMPN 20, Pancoran Mas, Depok, terjangkit virus Hepatitis A.

“Harusnya diapresiasi, karena kan penghargaan ini dinilainya dari dua bulan lalu, bukan pas berbarengan (dengan kasus Hepatitis A),” ujar Hardiono saat dihubungi wartawan, Rabu (20/11).

Hardiono mengaku, banyak faktor yang menjadi penilain yang dilakukan oleh tim penilai.

Untuk itu, Hardiono mengimbau agar jangan asal berkomentar.

“Ya silakan tanya saja sama tim penilai, kita (Pemkot Depok) kan sebagai penerima penghargaan sangat mengapresiasi sekali pencapaian ini,” tutur Hardiono.

Sebelumnya, dengan menggunakan pakaian dinas, Hardiono mendatangi SMPN 20 guna mengecek keadaan yang sebenarnya.

“Saya mau lihat langsung kondisi SMPN 20 terkait adanya puluhan siswa yang terjangkit penyakit Hepatitis A,” kata Hardiono.

Dia mengatakan, jumlah siswa SMP 20 tercatat sekitar 700 siswa, dimana info atau keterangan dari Kepala Sekolah yang terindikasi terjangkit penyakit Hepatitis A berjumlah 41 siswa yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit.

“Wabah ini harus segera ditindaklanjuti ke dinas terkait, sehingga wabahnya tidak tambah menyebar luas,” tutur Hardiono.

Saat ditanya apakah kejadian ini sudah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), Hardiono menegaskan hal itu ada di wewenang Dinas Kesehatan.

“Masa harus saya juga yang urus, buat apa ada Dinkes. Saya kemarin datang itu sebagai triger aja agar Dinkes jangan diam saja, bergerak,” katanya.

Hardiono menambahkan, setelah adanya kejadian tersebut, pihak sekolah sudah lapor ke puskesmas serta ke Dinkes yang sudah turun ke sekolah melakukan pemeriksaan fisik dan cek labolaratorium.

“Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan lingkungan sekolah di seperti kantin dan warung jajanan sekitar sekolah, termasuk air yang ada di SMP 20,” paparnya.

Guna mengantisipasi kejadian tersebut terulang, Hardiono mengaku pihaknya berencana kedepan melakukan penyuluhan di sekolah.

Dirinya mengimbau kepada pihak SMP 20 untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih Sehat, meningkatkan kinerja UKS, sosialisasi ke masyarakat disekelilingnya.

“Melakukan makan minum di tempat masing masing, jangan di campur, serta cucitangan pakai sabun hingga bersih,” kata Hardiono. (Lucky/Wan/WD)

BACA JUGA:  Bahas Evaluasi Layanan Panggilan Darurat 112, Pemkot Depok Gelar FGD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *