WartaDepok.com – Dalam debat calon presiden ketiga yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyampaikan pandangannya tentang utang luar negeri terendah Indonesia dengan nada optimis. Prabowo menekankan bahwa rasio utang luar negeri terendah adalah Indonesia, berada di angka 40%, yang menurutnya masih jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lain yang memiliki rasio lebih dari 40%.
“Mengenai utang luar negeri ternyata Indonesia sekarang utang luar negeri sebagai rasio perbandingan dibandingkan PDB kita salah satu yang terendah di dunia, kita masih berada di 40% sementara kebanyakan negara jauh diatas kita,” ucap Prabowo.
Pernyataan ini mencerminkan pandangan Prabowo bahwa Indonesia masih dalam posisi yang kuat dan stabil dari segi rasio utang luar negerinya.
Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya pengelolaan utang yang bijak dan strategi ekonomi yang tepat, termasuk hilirisasi, untuk memperkuat posisi tawar Indonesia. Menurutnya, dengan manajemen yang prudent dan strategi yang tepat, Indonesia dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar sebagai bangsa dan mengamankan posisi ekonominya melalui utang luar negeri terendah.
Prabowo juga menyatakan bahwa dirinya tidak terlalu khawatir dengan negara lain yang mencoba menggoda Indonesia dengan utang luar negeri terendah Menurutnya, negara lain justru sangat menghormati Indonesia, dan faktanya, Indonesia tidak pernah gagal bayar utang luar negerinya.
Keprihatinan Prabowo tentang intervensi asing melalui utang juga dibahas. Namun, ia menegaskan bahwa Indonesia harus memiliki pertahanan yang kuat agar tidak dapat diintervensi dan diintimidasi.
Pernyataan Prabowo dalam debat calon presiden ini menunjukkan pemahaman yang dalam dan optimisme terhadap pengelolaan utang luar negeri Indonesia. Dengan menekankan pada pengelolaan yang bijak dan strategi ekonomi yang tepat, Prabowo menyampaikan visi bahwa Indonesia tidak hanya dapat mengelola utang luar negeri terendah dengan baik tetapi juga memperkuat posisi tawar dan menghindari intervensi asing.
“Saya tidak khawatir negara coba intervensi apalagi pake hutang, mereka itu justru sangat hormati Indonesia dan kita juga tidak pernah gagal bayar hutang,”
Hal ini menandakan bahwa Prabowo memiliki pandangan yang matang tentang bagaimana seharusnya Indonesia mengelola utang luar negerinya untuk membawa negara ke arah yang lebih baik. Dengan optimisme dan strategi yang jelas, Prabowo menawarkan harapan bagi masa depan ekonomi Indonesia yang lebih mandiri dan berdaulat.