WartaDepok.com – Menyikapi aksi reuni 212 yang digelar di Monas, Ulama Depok menyatakan sikapnya. Bersama dengan tokoh masyarakat, Ulama dan Nahdlatul Ulama Kota Depok menggelar acara
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Istighosah dan doa untuk keselamatan Bangsa.
Hal itu dibenarkan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok Ust. Achmad Solechan. Dalam kesempatan tersebut dirinya juga mengajak untuk senantiasa berdoa bagi keselamatan bangsa.
Menurutnya, saat ini adalah momentum untuk bermunajat bagi bangsa Indonesia agar aman dan damai.
“Hanya dengan memohon Rahmat dan pertolongan-Nya kita akan dijaga dari marabahaya. Terlebih lagi, yang mengganggu keutuhan dan kedamaian yang justru gunakan topeng agama untuk merongrong NKRI,”ujarnya dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Istighosah dan doa untuk keselamatan Bangsa. Pondok Pesantren Sirojussa’adah, Jl. H. Misi II, Limo. Senin (22/12).
Menurutnya, dalam kesempatan tersebut Ulama Depok menyatakan Sikap doa bersama dan bermunajat. Serta menjaga kerukunan dan mengajak kedamaian. Terlebih lagi, lanjutnya, para akhir ini selalu dipertontonkan ajakan untuk yang memakai atribut demi kebesaran Islam atau atas nama Islam yang kuat.
Ia menilai, masyarakat diajak untuk berkumpul sering kali justru jauh dari etika dan akhlak islami. Pihaknya juga mengajak agar masyarakat tidak terprovokasi, tergiur atau kampanye tersebut.
“Kita jangan terprovokasi ajakan yang menggelora demi kejayaan umat Islam, justru didalamnya digunakan kepentingan politik. Sebenarnya mengganggu stabilitas dan kenyamanan dalam bernegara “paparnya.
Dikatakannya, track record 212 syarat dengan muatan politik, mulai dari ijmak ulama, maupun ijtimak ulama. Menurutnya, serangkaian kegiatan berisi kepentingan dan agenda politik.
“Kita selalu menyerukan untuk menjaga kesatuan umat, dengan dakwah yang santun dan penuh kelembutan. Dengan kerja keras dan persatuan yang kokoh bangsa ini akan menjadi tangguh di tengah persaingan global,”paparnya.
Dalam kesempatan tersebut Prof. Dr. Manarul Hidayat juga memberikan tausiyah. Tampak hadir pula pimpinan Pondok Pesantren Depok. Acara diisi dengan pembacaan Maulid, Zikrul Ghofilin dan Istigosah. Berikut ini adalah teks deklarasi damai Indonesia.
DEKLARASI DAMAI INDONESIA
Bersama ini Kami, para tokoh dan masyarakat Nahdlatul Ulama Kota Depok menyampaikan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang Berbhineka Tunggal Ika pemersatu ummat, menjaga keharmonisan hubungan antar ras dan golongan. Dibawah NKRI dan Pancasila, kita mampu mewujudkan perdamaian bersama-sama menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing dengan baik. Oleh karena itu, Kamimenyatakan:
1.Bahwa NKRI adalah wujud final bernegara dan karenanya wajib kita jaga bersama-sama dari ancaman dan rongrongan sekelompok golongan yang ingin mengganti NKRI dengan dalih dan alasan apapun.
2.Mari kita jaga dan wujudkan persatuan dan kesatuan ummat, khususnya ummat islam dari segenap provokasi dan hasutan untuk melawan NKRI.
3.Bersama-sama menjaga pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan akhlakul karimah, meninggalkan fitnah, politisasi sara dan hoax.
4.Turut aktif mengisi pembangunan Indonesia dengan kegiatan yang konstruktif dan saling sinergi dalam kebaikan demi dan untuk kemajuan Indonesia.