WartaDepok.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok menggelar Focus Group Discussion (FGD) Rencana Aksi Keselamatan Daerah (RAKD) di Hotel Santika pada Rabu (11/09/24).
Lewat kegiatan tersebut menjadi langkah awal dalam menyusun dan melaksanakan RAKD demi meningkatkan keselamatan transportasi di Kota Depok.
Kepala Dishub Kota Depok, Zamrowi, menegaskan pentingnya kolaborasi antar instansi dalam menciptakan transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Dalam penyusunan RAKD, Dishub menggandeng berbagai instansi terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Satpol PP.
Diskusi ini juga menghadirkan narasumber dari Korlantas Mabes Polri, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI dan Dewan Transportasi Kota Depok, serta dimoderatori oleh mantan Dirjen Perhubungan. Bersama-sama, mereka membahas upaya peningkatan keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) serta mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
“Kami ingin setiap perangkat daerah (PD) yang terlibat dalam lima pilar keselamatan transportasi menyusun rencana aksi yang terintegrasi. Fokus utama hari ini adalah keselamatan transportasi, terutama bagi anak-anak sekolah dan remaja yang rentan terhadap kecelakaan,” ujar Zamrowi, dikutip melalui laman resmi Pemkot Depok.
Menurut data Dishub Kota Depok, hingga Agustus 2024, tercatat ada 448 kejadian kecelakaan lalu lintas, sementara pada tahun 2023 tercatat 734 kejadian. Tren kecelakaan ini terus meningkat setiap tahunnya.
Tiga lokasi di Kota Depok tercatat sebagai daerah rawan kecelakaan, yaitu Jalan Raya Parung Ciputat, Jalan Raya Bogor dan Jalan Raya Margonda. Jalan Raya Sawangan dan Muchtar Raya juga berpotensi menjadi daerah rawan kecelakaan akibat kontur jalan yang menanjak dan menurun serta banyaknya kendaraan berat yang melintas.
Melalui kerja sama lintas sektor, seperti hotline darurat 112, Dinas Kesehatan, Diskominfo, dan Polres, penanganan kecelakaan kini dapat dilakukan lebih cepat. Meskipun jumlah kecelakaan masih tinggi, tingkat fatalitas terutama kecelakaan yang menyebabkan kematian telah menurun.
Dishub juga tengah mempersiapkan anggaran untuk implementasi RAKD, yang akan dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok atau langsung oleh Dishub. Fokus utama dalam RAKD ini adalah peningkatan infrastruktur dan kesadaran berlalu lintas.
Beberapa masalah yang memicu kecelakaan lalu lintas, seperti parkir sembarangan yang menyebabkan kemacetan dan kecelakaan, juga menjadi perhatian khusus. Untuk itu, Dishub bekerja sama dengan Satpol PP untuk menertibkan parkir liar dan mengurangi gangguan yang membahayakan keselamatan pengendara.
“Dinas Pendidikan berperan penting dalam mengedukasi anak-anak sekolah tentang keselamatan berlalu lintas, karena banyak kecelakaan melibatkan remaja yang belum memiliki kesadaran penuh dalam berkendara,” tutup Zamrowi. (