WartaDepok.com – Gagal jadi anggota legislatif di DPR RI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 2019 dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Yurgen Aliffia Sutarno mencoba mencalonkan diri jadi Wali Kota dari jalur independen di Pilkada Depok 2020.
“Benar mas (saya mencalonkan diri jadi wali kota), “ucap Yurgen Aliffia ketika dikonfirmasi WartaDepok.com, Kamis (5/12/2019).
Alasan Yurgen maju menjadi jadi wali kota dari jalur independen karena melihat banyak anak muda di kota ini yang merasa apatis soal kotanya dan dirinya melihat ada opsi alternatif maju menjadi wali kota melalui independen.
Maka dari itu, dirinya berinisiatif mengajukan diri supaya opsi alternatif jalur independen menjadi langkah menjadi wali kota Depok pada Pilkada 2020.
“Saya memang berinisiatif atau mengajukan diri supaya bisa maju (Pilkada Depok) melalui opsi alternatif jalur independen, ” kata dia.
Namun ketika ditanya tidak maju dari partai politik. Yurgen menjelaskan bahwa partai politik di tingkat daerah atau kota (khusus Depok) tidak ada yang serius untuk mengajukan gagasan orang baru sebagai calon wali kota atau wakil walikota.
“(Parpol di kota) tidak ada yang serius untuk mengajukan gagasan orang baru sebagai calon wali kota atau wakil walikota. Padahal Depok itu banyak masalah. Perlu trobosan yang ril, ” kata dia.
Kendati demikian, syarat mencalonkan diri melalui jalur independen harus ada dukungan terdata sebanyak puluhan ribu orang. Namun Yurgen tetap optimis bisa memenuhi persyaratan itu jelang pencalonan nanti.
“Persyaratan maju jalur independen itu tinggi sebanyak 85 ribu lebih dukungan dari warga Depok. Tapi kami optimis bisa menyerahkan itu , kan sampai tanggal 19 Febuari 2020,” kata Yurgen.
Startegi yang akan digunakan untuk mengumpulkan dukungan dengan KTP yang valid, Yurgen menggunakan startegi konvensional.
Di mana ia merekrut ratusan orang terlebih dahulu untuk mencari dukungan dari warga Depok dengan KTP yang real.
“Strategi ya konvensional, sekarang di kami yang daftar relawan ada 152 orang. Kami akan cari sampai 500 orang. Dan relawan ini akan secara aktif mencari dukungan dengan pakai KTP, ” kata dia.
Tak hanya itu, pihaknya juga memanfaatkan media sosial sebab warga Depok aktif menggunakan media sosial.
“Sehingga kami mencoba meningkatkan popularitas dan memudahkan warga Depok berikan dukungan, ” kata dia.
Namun ketika disinggung soal dirinya sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) . Yurgen menegaskan bahwa dirinya sudah mengundurkan diri sebagai kader PSI.
“Sudah gak, sudah mengajukan pengunduran diri dengan alasan fokus pencalonan (wali kota) melalui independen di Depok.
Sementara itu, berdasarkan keterangan KPU Kota Depok, Jawa Barat tahapan Pilkada Depok sudah memasuki tahapan penyelenggaraan, khususnya bagi calon dari independen atau perorangan.
“Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020 sudah kami mulai ,” kata ketua KPU Depok Nana Shobarna, Kamis (5/12/2019).
Nana mengatakan, pendaftaran calon wali kota dari jalur independen ada persyaratan salah satunya wajib menyerahkan jumlah minimum dukungan persyaratan dan persebaran pasangan calon perseorangan.
Untuk syarat calon independen pada Pilkada Depok , Nana menyebutkan jumlah minimum dukungan adalah sebanyak 85.107 dukungan dan harus tersebar minimal di enam kecamatan yang ada di kota tersebut.
“Sejak tanggal 3 Desember 2019, kami juga sudah mengumumkan penyerahan dukungan, dimana penyerahan syarat dukungan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota sudah dapat diserahkan kepada kami nanti pada tanggal 19 Februari 2020,” jelas Nana.
Lanjut Nana, untuk memudahkan bagi siapa saja yang ingin berkonsultasi atau berkoordinasi terkait pencalonan perseorangan ini. KPU Depok juga telah membuka help desk di kantornya
“Kami terus mengajak masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan tahapan Pilkada Kota Depok ini, dan kami juga selalu mengingatkan jangan lupa 23 September 2020 datang ke TPS, gunakan hak pilih kita , ” pungkas. Nana. (Wan/WD)