Margonda

Hati-hati! Nafas Bau Ternyata Ciri-ciri Idap Penyakit Ini

136
×

Hati-hati! Nafas Bau Ternyata Ciri-ciri Idap Penyakit Ini

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi/net

WartaDepok.com – Napas bau umumnya ditemukan usai bangun tidur atau setelah makan makanan mengandung bawang. Tentu hal ini normal, akan tetapi apabila usai menyikat gigi rutin bahkan hingga menggunakan obat kumur tetap saja tidak hilang, bisa jadi ada kondisi kesehatan di baliknya.

Menurut Dr Manny Alvarez dari situs Fox News, halitosis kronis atau napas bau kronis bisa menjadi indikasi adanya sesuatu yang serius. Misalnya infeksi nafas yang buruk, entah berada di sinus atau tenggorokan, ditandai dengan kesulitan bernapas, ingus menumpuk dan demam.

Diabetes bisa menjadi penyebab lainnya, karena banyak dokter mengaitkan bau asam dengan yang disebut ketoasidosis. Yakni saat tubuh mengekskresi keton yang sangat berbau akibat kurangnya insulin dan bisa membahayakan nyawa.

“Jika kamu kegemukan, nafas kamu juga bisa berbau. Konsumsi makanan tinggi produk susu dan protein bisa menyebabkan asam amino berlebihan, yang mengakibatkan lonjakan pertumbuhan bakteri,” tulis dr Manny, seperti dikutip pada Rabu (18/12/2019).

Mulut yang kering umumnya menjadi penyebab nafas bau yang banyak diketahui. Salah satu yang mengakibatkannya adalah kebiasaan para peminum berat, karena alkohol membuatmu dehidrasi dan mulut rentan pada bakteri.

Penyebab lainnya adalah sleep apnea alias mengorok karena mengorok membuat mulut kering dan mengurangi produksi saliva. Jika berbau amis, kemungkinan besar adalah masalah ginjal yang tidak menyingkirkan racun secara benar dari tubuh, sehingga baunya mengarah ke nafas kita.

“Di samping rutin menyikat gigi, pertimbangkan mengubah kebiasaan makanmu untuk melawan napas bau. Sikat lidahmu, gunakan obat kumur, dan jaga kesehatan gusi. Jangan makan permen untuk mencegah nafas bau, tapi makanlah permen karet. Hentikan kebiasaan buruk.

Berhenti merokok. Karena kamu tidak akan memproduksi cukup air liur, sehingga pastikan mulutmu tetap lembab untuk mendorong produksi air liur yang lebih baik,” tandas dr Manny.

BACA JUGA:  Orang Tua Wajib Tahu! Faktor Risiko dan Jenis Kanker pada Anak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *