WartaDepok. com – Memasuki hari terakhir libur Natal dan Tahun Baru, Terminal Jatijajar, Depok dipadati penumpang yang berdatangan dari berbagai daerah menggunakan bus antar kota antar provinsi (AKAP) ataupun antar kota dalam provinsi (AKDP).
Kebanyakan memang dari mereka datang dari Pulau Jawa meski di terminal yang baru beroperasi Maret 2019 ini terdapat bus yang melayani luar Pulau Jawa seperti Sumatera maupun Bali dan Nusa Tenggara seperti Lombok.
“Baru pulang dari Solo, kemarin liburan anak sekolah kita putusin pulang kampung tahun baruan di kampung sekalian silaturahmi,” ujar Nani (43) kepada di Terminal Jatijajar, Tapos, Depok, Senin (6/1/2020).
Meski baru beroperasi, namun terminal yang masuk tipe Grade A (terbaik) ini mendapat respon positif baik dari para agen bus maupun penumpang.
Nani mengaku, ini kali kedua dirinya berangkat mudik dari Termina Jatijajar, sebelumnya, pada Mudik Lebaran 2019, Nani juga menyatroni Terminal Jatijajar bersama anak dan suaminya untuk menemui sanak saudara di kampung halaman.
“Kalau buat saya sih enak ya (naik dari Terminal Jatijajar), selain lebih dekat dari rumah, tempatnya juga rapih, bersih dan juga teratur enggak semrawut gitu kelihatannya,” papar Nani.
Hal senada juga diakui Jamal (40) yang baru pulang mudik bersama istri dan tiga anaknya.
Menurutnya, Terminal Jatijajar bisa lebih mengirit ongkosnya jika dibandingkan harus berangkat ataupun pulang ke Terminal Kampung Rambutan.
“Ya kan lumayan (ongkosnya) kalau harus ke (terminal) Kampung Rambutan dulu, lebih jauh, rumah saya kan di Sukmajaya (Depok),” tutur Jamal.
Tak hanya itu, sebagai penumpang, Jamal juga diuntungkan dengan tidak adanya calo tiket.
Sehingga dirinya tidak harus mengeluarkan biaya lebih untuk mudik bersama keluarganya hanya karena harga tiket di bandrol lebih tinggi dari seharusnya.
“Kemarin emang berangkatnya juga dari sini, pulang juga ke sini. Kalau di tempat lain masih ada calo, kalau di sini langaung ke agen (bus),” kata Jamal.
Sementara itu, Mujiono (45) selaku Koordinator Agen Bus wilayah Bogor dan sekitarnya dari PT Garuda Mas mengaku, pihaknya cukup puas dengan pelayanan yang diterimanya dari pihak Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) selaku operator Terminal Jatijajar.
“Semuanya lancar-lancar saja, karena kita ditertibkan dan lebih senang tertib kayak gini dalam arti enggak ada calo,” papar Mujiono.
Selain diuntungkan dengan tidak adanya calo, Mujioni mengaku jika pihak pengelola Terminal Jatijajar juga tak sembarangan dalam menempatkan agen bus di terminal tersebut.
“Kita buka meja di sini harus ada SK (Surat Keputusan) dari perusahaan (bus), kalau enggak ya enggak boleh masuk (buka agen),” paparnya.
Sebagai agen bus, Mujiono juga mengaku para penumpang yang memanfaatkan terminal ini pun cukup banyak sehingga pihaknya turut diuntungkan.
“Walaupun hitungannya (terminal) baru, tapi di sini rame, untuk rutenya sih lebih banyak memang ke Jawa Tengah,” papar Mujiono. (Wan/WD)