WartaDepok.com – Pemerintah Kota Depok, mengevaluasi terkait bencana banjir yang terjadi di hampir seluruh wilayah berjuluk seribu belimbing, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengatakan ada sekitar kurang lebih 87 titik banjir dan longsor yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Korban jiwa (meninggal dunia) akibat longsor yang tercatat ada tiga, sedangkan untuk banjir tidak ada korban jiwa namun memang menyisakan genangan air bervariasi dari satu sampai dua meter,” Ucap Pradi, usai sidang Paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rabu 8 Januari 2020.
Menurut dia hingga saat ini pihaknya masih melakukan proses pembenahan pasca bencana yaitu membersihkan rumah – rumah warga yang terdampak, termasuk masalah kesehatan korban bencana.
“Kita tak ada hentinya puskesmas dan tenaga kesehatan di terjunkan ke titik – titik yang kemarin terjadi banjir,” katanya.
Sementara itu menanggapi perihal penyebab banjir yang diduga, disebabkan oleh pelanggaran dalam tata ruang dan tata bangunan di Kota Depok Pradi menegaskan hal tersebut akan menjadi bagian dari evaluasi Pemkot Depok.
Namun, disisi lain diakui Pradi masalah tata letak pembangunan di Kota Depok terpantau cukup strategis, karena berada di kawasan dataran tinggi. Sehingga ketika air dari sungai Ciliwung meluap hingga menyebabkan banjir akan cepat bergeser dan surut.
“Banjir yang cukup tinggi kemarin juga, terpantu cepat surut,” jelasnya.
Penataan yang sesungguhnya adalah keberadaan 23 Setu yang ada di Kota Depok, menurut Pradi harus ada cara untuk mengintervensi seluruh Setu tersebut sehingga berfungsi sebagai daerah resapan air dan ekonomi pariwisata.
“Puluhan Setu ini sangat luas, ada yang lima hektar bahkan mencapai puluhan meter. Tentunya sangat berpotensi terutama untuk peningkatan ekonomi,” pungkasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan meminta usulan kepada pemerintah pusat baik secara tertulis maupun, berkoordinasi langsung untuk memikirkan strategi pemberdayaan Setu. Selain itu Pemerintah Kota Depok juga telah mempersiapkan konsep perencanaan yang matang mengenai pembangunan baik jangka panjang maupun pendek.
“Kita siapkan blue printnya, ini untuk 50 bahkan 100 tahun kedepan mulai dari sanitasi, pedestrian, akses – akses yang tidak berbenturan untuk Depok kedepan,” pungkasnya. (Wan/WD)