HeadlinePeristiwa

Masker Jadi Barang Langka di Depok, Disperindag Geleng-geleng Kepala

109
×

Masker Jadi Barang Langka di Depok, Disperindag Geleng-geleng Kepala

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi/Pixabay

WartaDepok.com – Pasca adanya dua warga Kota Depok positif virus Corona penjualan masker dan cairan pembersih tangan meningkat.

Fahmi, warga Kecamatan Sukmajaya mengatakan, setiap minimarket dan apotek yang dihampirinya kehabisan stok masker.

“Saya tinggal di Sukmajaya. Mencari stok masker dan cairan pembersih tangan kosong (stok maskernya),” kata Fahmi (4/3/2020).

Dirinya mengakui, sudah menyisir hampir semua mini market hingga apotek di sekeliling lingkungan tempat tinggalnya, namun tidak juga bisa memperoleh masker.

“Dari arah Jalan Keadilan, Proklamasi apotek, hingga minimarket ngak ada masker. Terakhir ada satu tapi beli trus pas saya nggak kebagian,” ujarnya.

Sementara itu, menangapi kelangkaan masker di Depok Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Depok membenarkan adanya kelangkaan di kota tersebut.

Meski begitu, kelangkaan masker bukan pada pasca diumumkannya dua orang warga Depok positif Corona oleh Presiden Joko Widodo.

“Kami sudah pantau dan berkomunikasi dengan APRINDO untuk masker sudah  terjadi kelangkaan sejak Januari,” kata Kepala Disperindag Depok Zamrowi.

Lebih lanjut kata Zamrowi, untuk bahan kebutuhan pokok di Depok dijamin tidak ada kelangkaan dan stok bahan pokok tersebut aman.

“Untuk  sembako tidak terjadi kelangkaan,  stok aman dan tidak ada panic buying,” ucap Zamrowi.

Sementara itu di pasar tradisional Depok harga rempah-rempah yang juga melonjak naik adalah jahe, sereh dan kunyit.

Tapi yang lebih melonjak naik dratis adalah temulawak sekarang harganya mencapai Rp 40.000 yang biasanya dijual Rp 10.000.

Salah satu pedagang di pasar tradisonal Depok Suryadi untuk harga Jahe sekarang Rp 40.000 dari Rp 20.000,  Sereh Rp 10.000 dari Rp 6.000 dan kunyit Rp 12.000 dari 5.000.

“Sejak dua hari lalu naik. Berarti Senin banyak yang nyari (beli) mungkin karena ada yang kena (Corona) kemarin,”tutur Suryadi.

Dirinya terpaksa menaikkan harga jual karena harga dari Pasar Induk sudah naik.

“Di Induk saja harga Rp 40.000 (temulawak) langka barangnya. Ada tapi sedikit. Jadi ya saya jualnya juga sesuai harga,” kata dia. (Wan/WD) 

BACA JUGA:  RSUD KiSA Depok Gelar Donor Darah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *