WartaDepok. com – Pemerintah Kota Depok baru-baru ini mulai melakukan uji coba program Joy Full Traffic Manajament atau JoTram. Salah satu isinya adalah melakukan sistem contra flow atau lawan arah di kawasan Jalan Nusantara sampai Jalan Arif Rahman Hakim. Alih-alih ingin mengurai kemacetan, yang terjadi justru sebaliknya.
Kondisi itu pun mulai dikeluhkan warga dan para pengendara yang melintas. “Jadi tambah parah ya, harusnya enggak begini,” kata Damar salah seorang pengendara mobil Rubicon saat ditemui di sekitar Jalan Nusantara belum lama ini.
Tak hanya masyarakat, kondisi ini ternyata juga mendapat kritikan dari polisi. Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Depok, Komisaris Sutomo bahkan mengaku, kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Perhubungan atau Dishub belum tepat sasaran.
“Contra flow sangat tidak efektif. Jalan sudah sempit dikasih sekat-sekat. Mana cone-nya pada jatuh karena meletakannya miring-miring, mungkin kena angin juga jadi pada jatuh. Ini terlihat tidak baik, juga jika dilihat dari segi estetika,” katanya.
Sutomo mengaku, pihaknya sudah berupaya menyampaikan kondisi tersebut namun belum ada tanggapan serius dari pihak terkait.
Ia pun menyayangkan sikap Dishub yang terkesan tidak menggubris kajian dari pihak Satlantas Polresta Depok.
“Mudah-mudahan segera di evaluasi. Karena Kadishub suka merasa kajiannya bagus, padahal tidak. Kita sudah sarankan jangan lakukan contra flow, tapi tetap memaksakan kehendak ini yang agak repot,”
Meski demikian Sutomo menegaskan, pihaknya tetap akan mematuhi aturan yang telah diberlakukan dan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Tentu kami dalam hal ini akan selalu berusaha untuk melayani masyarakat salah satunya ialah untuk mengurai kemacetan atau penumpukan lalu lintas,” katanya.(wan/WD)
