WartaDepok.com – Kepala Dinas Ketanagakerjaan (Disnaker) Kota Depok, Jawa Barat Manto Jhorgi menyebut ada 300 warga negara asing yang bekerja di Depok.
Mereka dari berbagai negara di dunia terutama dari kawasan Asia.
“Mayoritas pekerja asing dari negara Korea Selatan dan Jepang, sebab di Depok banyak perusahaan Jepang dan Korea,” kata Manto di acara bursa kerja di SMK Setia Negara Depok, belum lama ini.
Manto mengatakan, para pekerja asing ini bekerja di Depok dibidang manufaktur. Berdasarkan data Disnaker Depok jumlah perusahaan di kota ini tidak ada peningkatan. Namun jumlah pencari pekerja dan warga berwirausaha agak meningkat.
“Kami (Pemkot Depok) tidak memaksakan pekerja dari luar bekerja di Depok. Maka dari itu kami akan terus upayakan membuat lapangan pekerjaan dengan alternatif lainya,” kata Manto.
Manto menambahkan, penyaluran tenaga kerja untuk mengurangi penganguran di Dinas Ketenagakerjaan Depok menggelar bursa kerja tiap tahunya.
Untuk tahun ini Dinas Ketenagakerjaan telah bekerjasama dengan 31 perusahaan yang ada di Kota Depok untuk mengelar bursa kerja, sehingga penganguran di Depok terus menurun.
“Sekarang ini kan kami mengelar bursa kerja dua hari, sekitar 4.000 target yang daftar kerja di 31 perusahaan yang ikut dalam kegiatan bursa kerja yang diadakan di sekolah. Ini baru kita adakan bursa kerja di sekolah,” katanya.
Menimpali banyaknya tenaga asing yang bekerja di Depok, Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Wido Praktikno mengatakan, para pekerja asing ini harus menjabat sebagai staf ahli sesuai perundangan. Tak hanya itu, pekerja tenaga asing ini harus ada pendamping.
“Gak boleh menjabat direksi dan HRD dan lainya, hanya staf ahli,” pungkasnya.(wan/WD)
