WartaDepok.com – Sekretaris Daerah Kota Depok Hardiono mendukung gerakan ketahanan pangan masyarakat melalui tanam talas.
Menurutnya, di masa Pandemi Covid-19 banyak masyarakat terdampak secara ekonomi dan dituntut kreatif serta inovatif.
Melalui tanam talas, menurutnya bagian dari diversifikasi pangan di tengah keterbatasan lahan dan bernilai ekonomis.
“Melalui talas bisa menjadi penganti dan mengurangi konsumsi beras serta menyehatkan.
Tinggal bagaimana mengubah menjadi varian olahan pangan yang menggugah selera.
Aksi ini dimulai dari Kecamatan Bojongsari yang nantinya menjadi role model bagi Kecamatan lainnya.
Semoga ini didukung oleh semua pihak dan semua bisa bersatu padu dalam membangun Depok,”ujarnya seusai acara Launcing Kampung Makmur’pusat ketahanan pangan mandiri untuk kedaulatan Negeri’ di Kecamatan Bojongsari.
Hal tersebut diamini Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Depok Mansur Alfarisi.
Menurutnya aksi ketahanan pangan tanam talas di masa Pandemi dipelopori dan telah dilakukan Gusdurian Kota Depok.
Ia menambahkan, puluhan ribu bibit talas telah ditanam tersebar di Depok melalui Pesantren, Komunitas dan lainnya.
“Kenapa pilih talas karena mudah ditanam dan beragam olahannya seperti: bubur talas, kripik, donat, dodol, pempek, mie dsb,”paparnya.
Ide acara berawal dari ngopi bareng dengan Ketua DPD LPM Kota Depok bersama LPNU dalam menyambut New Normal. Dengan menanam tumbuhan, menurutnya sebagai nilai yang bagus untuk dijadikan Kota Depok.
Dikatakannya, ini adalah pandangan Depok ke depan dengan kampung makmur.
Talas ini bisa ditanam di polibag dan lainnya.
Jika ditanam dilahan yang rendah air akan berbeda warnannya, jika ditanam didaerah lembab maka akan berubah warna ungu.
Soal warna, biarkan saja, akan tetapi rasa yang sama rasa yang pernah ada,”kelakarnya.
Ketua DPD LPM Kota Depok Yusra Amir menuturkan ketahanan pangan tidak lepas dari sejarah bangsa. Terlebih lagi, lanjutnya, dengan ketahanan pangan di masa new normal sangat tepat.
“Saya juga ingin mengajak kepada masyarakat di masa new normal untuk ketahanan pangan dengan budaya bertani yang merupakan budaya lama yang terlupakan,”paparnya.
Dalam kesempatan tersebut acara didukung oleh Bakri Amanah dengan menyumbang lima ribu bibit talas dan tiga ribu bebek.
Serta disupport oleh Yayasan Sabilul Ummah. Penamaan talas dan ternak bebek berada disebelah kantor kelurahan Bojongsari. (wan/WD)