WartaDepok.com – Kepala Badan Keuangan (BKD) Kota Depok Nina Suzana mengatakan, selama pandemi Corona sebanyak 40 persen hingga 60 persen dana yang berasal dari dana belanja langsung OPD direlokasi anggaran untuk menambal kekurangan APBD dan penanganan virus corona di Kota Depok.
Nina melanjutkan, untuk refocusing anggaran pun telah dilakukan sebanyak dua kali dengan total biaya Rp 700 miliar yang dimasukkan dalam penambahan belanja tidak terduga (BTT).
“Total penambahan Rp700 miliar. Refocusing sudah dua kali (tapi) bukan cuma untuk virus corona saja,” tandas Nina.
Sebelumnya, Nina mengatakan pendapatan daerah di Kota Depok yang mengalami penurunan 25 persen dari target pada tahun 2020 sebesar Rp 1,027 triliun.
“Pendapatan turun 25 persen selama Covid-19, ” kata Kepala Badan Keuangan (BKD) Kota Depok Nina Suzana kepada wartawan, Senin (1/6).
Tidak hanya penurunan pendapatan daerah dari sektor pajak.
Kata Nina, pendapatan bagi hasil dari Provinsi Jawa Barat (Jabar) maupun dari pemerintah pusat dan dana alokasi umum (DAU) pun ikut turun.
“Bagi hasil provinsi, Pemkot Depok belum dapat SK gubernurnya tapi kami memprediksi bisa sampai 20 sampai 30 persen (penurunannya). Kemudian DAU kami turun sampai 10 persen dan bagi hasil pusat juga turun 23 persen,” kata Nina. (Wan/WD)