WartaDepok.com – Komedian Saleh Ali Bawazier alias ‘Said Bajuri’ terlihat mendatangi rumah duka Omas Wati di Jalan Swadaya I RT3/RW 11 Mekarsari, Cimanggis Depok.
Sebagai komedian, Said memiliki kenangan dengan almarhumah.
“Suaranya cempreng. Dia orangnya penuh kasih sayang sama temen,” katanya, Kamis (16/7).
Pemeran Said dalam sitkom Bajaj Bajuri itu mengaku kaget dengan kabar duka yang diterima setelah shalat Isya itu. Awalnya dia tidak percaya dan menghubungi salah satu kerabat Omas.
“Ane baru pulang shalat Isya, lihat grup WA, innalilahi mpok meninggal. Ane ngga percaya, ane telpon dan benar mpok meninnggal, ane langsung ganti baju dan kesini,” ucapnnya.
Dimatanya, Omas sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri. Omas juga sangat banyak mengajarinya soal dunia lawak.
“Almarhumah ane anggap sebagai mpok dan mentor. Kenapa mentor? Karena dulu waktu ane pernah nanya diskusi dan mpok juga ngajari ngelawak, ngebanyol. Ane bersyukur pernah bersama almarhum,” ucapnya.
Omas dikenang sebagai sosok yang sangat lucu. Bahkan keluarganya pun juga dikenal humoris. Said mengaku senang mengenal Omas dan keluarga. “Orangnya sangat lucu sekeluarga. Senang ane kenal keluarganya,” ungkapnya.
Said sangat salut atas perjuangan Omas melawan penyakit. Karena selama sakit, Omas tak pernah bercerita padanya. Bahkan pada keluarga pun, kata Said, Omas tidak bercerita.
“Ane ngga pernah dengar mpok sakit. Bang Haji tadi cerita, dia (almarhum) sakit tapi nggak mau ngerasain sakit, jadi ngga mau tuh orang lain tahu kalau dia sakit. Karena dia ngga mau nyusahin, ngga mau ngerepotin orang.
Itulah mpok, biar kata dia sakit dia nggak nunjukin pokoknya hepi aja. Sakitnya ngga ada yang tahu, keluarga aja ngga tahu, apalagi orang lain,” katanya.
Dia pun memanjatkan doa terbaik untuk almarhum. Rencananya, Omas dimakamkan pada Jumat (17/7) pukul 10.00 WIB di pemakaman dekat rumahnya.
“Mudah-mudahan apa yang diajari ke ane, Allah ganti semua untuk mpok, ilmu apa yang ane dapat bisa diterapin. Ane juga udah lama ngga ketemu, begitu denger kabar ya udah meninggal,” kenangnya. (wan/WD)