WartaDepok.com – Menjelang gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali Oktober 2022 mendatang, untuk bidang kesehatan, Kementerian Kesehatan akan fokus memperkuat empat hal untuk memastikan momentum pertemuan berjalan dengan aman dan sehat.
“Saat ini berbagai persiapan kesehatan terus dimatangkan. Karena pada prinsipnya kami ingin memberikan rasa aman kepada para peserta G20,” kata Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, saat Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia pada Jumat (8/7/2021).
Pertama protokol kesehatan, Kemenkes telah menyiapkan satu dokumen protokol kesehatan yang nantinya digunakan sebagai pedoman bagi para delegasi KTT G20. Pedoman ini akan menjadi acuan pelaksanaan KTT, mulai dari kedatangan, selama acara, hingga kepulangan peserta.
Saat ini pedoman masih dalam pengembangan, dan ditargetkan draft final akan rampung Agustus 2022. Menkes Budi mengatakan jika sudah jalan, semua harus mengikuti protokol kesehatan tersebut.
Kedua, Surveilans. Seiring munculnya Subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia, Kemenkes telah melakukan penguatan surveilans guna mencegah kenaikan kasus COVID-19.
Penguatan tersebut dilakukan dengan memperkuat 3T, pemeriksaan antigen kepada setiap delegasi serta menyiapkan infrastruktur surveilans berupa alat mesin Whole Genome Sequensing (WGS) di Universitas Udayana, Bali untuk mempercepat pemeriksaan sampel.
Sebelum acara, kata Menkes Budi pada September atau Oktober 2022 akan dilakukan surveilans untuk melihat karakteristik penularan COVID-19 di Bali. Selama acara, pihaknya juga aka sediakan tes antigen untuk pendamping para delegasi.
“Kemudian harus daftar pakai barcode yang terhubung ke PeduliLindungi. Ini untuk memastikan semua sehat. Selanjutnya yang ketiga, vaksinasi. Menkes menyebutkan cakupan vaksinasi COVID-19 di Bali saat ini sudah sangat baik,” kata Menkes Budi.
Namun demikian, lanjut Menkes Budi upaya meningkatkan laju vaksinasi masih diperlukan untuk memperkuat kekebalan tubuh di masyarakat. Ia juga meminta vaksinasi COVID-19 tetap didorong, baik yang dosis lengkap maupun booster.
Apabila saat ini mulai digiatkan kembali, maka vaksinnya langsung diberikan karena jumlahnya masih banyak. Ini untuk memastikan kekebalan masyarakat tetap terjaga. Keempat, sistem perawatan. Sebanyak 5 RS telah disiapkan untuk rujukan pelayanan kesehatan KTT G20.
Antara lain RSUP Sanglah, RSUD Bali Mandara, RS Siloam, RS BIMC Nusa Dua, dan RS Universitas Udayana. Selain rumah sakit rujukan, juga disiapkan fasilitas kesehatan di setiap hotel yang dijadikan lokasi pertemuan G20.
“Semua sudah kita koordinasikan supaya mempersiapkan diri menghadapi KTT. Dokter-dokter paru juga sudah kita siapkan, kalo perlu kita terbangkan langsung dari Jakarta untuk memastikan semua siap pada Oktober nanti,” kata Menkes Budi.