WartaDepok.com – Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM) antara Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok dengan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat kemarin (11/08), berhasil merumuskan empat rekomendasi upaya dalam pengendalian inflasi di Kota Depok. Saat ini tingkat inflasi di Kota Sejuta Maulid tersebut mencapai 4,58 persen.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kota Depok, Adnan Mahyudin mengungkapkan, upaya pertama yang dapat dilakukan adalah pengajuan permohonan bantuan screen house bawang merah oleh Komunitas Tani Nelayan Andalan (KTNA) Depok ke Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Jawa Barat, untuk budidaya komoditas hortikultura pemicu inflasi pada kawasan pertanian perkotaan di Kota Depok.
Kedua, melakukan penjajakan Kerja sama Antar Daerah (KAD) dalam rangka menjamin pasokan antara Kota Depok dengan Pemerintah Daerah Sentra Produksi Komoditas Hortikultura. Kemudian, ditindaklanjuti kerja sama bisnis to bisnis dengan Koperasi Pedagang Pasar Depok Jaya (KPPD), sebagai salah satu alternatif pihak yang dapat menjalin kerja sama dengan Koperasi Gapoktan/Petani dari Daerah Sentra Produksi.
“Upaya ketiga adalah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian RI, dan Bulog Sub Divre Cianjur. Untuk mempersiapkan kegiatan Operasi Pasar Murah/Gelar Pangan Murah/Bazar Murah dalam rangka mengantisipasi gejolak harga pangan komoditas hortikultura di Kota Depok,” paparnya.
Adnan melanjutkan, upaya terakhir adalah meningkatkan kembali program Pekarangan Pangan Lestari (PPL) di seluruh wilayah Kota Depok dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masing-masing, sehingga diharapkan dapat mengurangi tekanan permintaan produk hortikultura di pasar.
Dikatakannya, ada beberapa komoditas dengan kenaikan harga tertinggi di Kota Depok periode Januari – Juli 2022. Yaitu cabai merah, cabai hijau, bawang merah, lada atau merica, cabai rawit, jeruk nipis, ketimun, margarine, sawi putih, pir, bubur kacang hijau, bahan bakar rumah tangga, telur puyuh, rokok putih, dan bimbingan belajar.
“Tingkat inflasi Kota Depok pada semester pertama tahun 2022 berada di tingkat yang cukup tinggi, baik di Jawa Barat maupun Jabodetabek Berdasarkan data BPS, angka inflasi periode Januari – Juli 2022 mencapai angka 4,58 persen. Sudah berada di atas target inflasi nasional yang telah ditetapkan pemerintah pusat sebesar 3 ± 1 persen,” pungkasnya.