WartaDepok.com – Calon Wakil Wali Kota Depok yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Imam Budi Hartono melakukan blusukan di wilayah RW03 Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos.
Sambil blusukan Imam Budi Hartono juga menyosialisasikan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Depok kepada warga sekitar dan 9 Desember 2020 datang ke TPS untuk memilih calon wali kota dan wakil wali kota.
Diketahui bahwa ada dua pasangan calon yang menjadi kandidat di Pilkada Depok yakni Calon Wali Kota Pradi Supriatna dan calon Wakil Wali Kota Afifah Alia nomor urut 1.
Mereka diusung oleh Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKB, PSI, dan PAN.
Kemudian juga ada Partai non Parlemen seperti Perindo, NasDem, PBB, Garuda, dan Hanura yang mendukung pasangan ini.
Sedangkan untuk pasangan calon Wali Kota Mohammad Idris dan calon Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono nomor urut 2.
Diusung oleh PKS, PPP, dan Partai Demokrat. Sedangkan Partai politik pendukung yakni Berkarya.
“Pilkada Depok diselenggarakan di masa pandemi Covid-19. Maka harus menjaga kesehatan, karena nomor 1 itu menjaga kesehatan dan nomor 2 Pilkada Depok,” kata Imam sambil berkomunikasi dengan masyarakat tersebut.
Selain itu juga Imam Budi Hartono mengingat warga masyarakat untuk menjalani 3 M, yakni mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker. Hal itu kata Imam sebagai pencegahan penilaian Covid-19.
“Kita utamakan kesehatan, ” ucap Imam.
Sambil berbicara, Imam Budi Hartono mendapat masukan dan keluhan dari warga. Ia mendapat keluhan warga wilayah RT 1 dan RT 2 di RW 3, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, seputar harapan warga sekitar lingkungan tersebut agar dibukakan akses atau jalan pintas ke Jalan Raya Bogor.
Caranya yakni dengan membobok beton pemisah antara pemukiman warga dan sebuah pabrik besar yang berada di area tersebut.
“Ya, mereka berharap diberikan akses jalan supaya kalau ada yang sakit atau hal urgent lainnya bisa langsung ke Jalan Raya Bogor, ngga harus muter-muter lewat gang,” tutur Imam.
Imam mengaku, dengan melihat kondisi yang ditunjukan warga terkait akses jalan tersebut, bisa saja terlaksana.
Terlebih dari pengakuan warga, sudah ada kesepakatan dengan pihak pabrik dengan warga untuk mengabulkan keinginan warga tersebut.
“Saya akan koordinasikan dengan anggota DPRD (Kota Depok) PKS yang dapil (daerah pemilihan) sini, mudah-mudahan bisa ya,” ujar Imam.
Sementara itu, warga sekitar Sarwoto adanya tembok beton mengangggu aktivitas warga.
“Kalau tembok ini dibobok dan dibuka, maka warga sini jadi mudah aksesnya bisa langsung ke Jalan Raya Bogor tanpa harus mutar-mutar lewat jalan kampung,” ujar Sarwoto.
Akses jalan pintas ini dikatakan Sarwoto memang menjadi impian warga sejak lama.
Bahkan pada tahun 2005, warga sekitar tepah melebarkan jalan setapak yang biasa dilintasi warga di pemukiman sekitar.
Namun, ketika jalan telah dilebarkan, warga tak kunjung mendapat kepastian apakah tembok penghalang tersebut bisa dipugar dan dijadikan jalan umum bagi warga.
“Kalau bicara tanah ya memang tanahnya dari pabrik itu, tapi kami sudah beberapa kali negosiasi ke pabrik untuk diberikan akses jalan bagi warga, tapi sampai sekarang belum juga,” pungkas Sarwoto. (Wan/WD)