WartaDepok.com – Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Kahmi (Hipka) Kota Depok 2022-2027 resmi dilantik, Minggu (24/7). Pelantikan berlangsung di Hotel Bumi Wiyata, sekaligus dirangkai dengan kegiatan diskusi bertajuk ‘Peluang Optimalisasi Sumber Daya, Dalam Kolaborasi Membangun Kota Depok yang Terintegrasi dan Sistematis’.
Sejumlah tokoh dan pejabat penting turut hadir. Di antaranya Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono, Koordinator Presidium Kahmi Depok, Zubair Halim, Ketua ICMI Orwil Depok, Sri Harjanto, Anggota Komisi XI DPR, Kamrussamad, hingga Mantan Direktur Islamic Development Bank (IDB), Kunrat Wirasubrata.
“Kami mengapresiasi kehadiran Hipka. Semoga eksistensi Hipka memberikan stimulus terhadap peningkatan sektor ekonomi di Depok,” ujar Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono dalam sambutannya.
IBH berharap kehadiran Hipka bisa membantu pemerintah dalam program-program peningkatan kapasitas SDM. Khususnya kaum muda.
“Kita punya Perda Kepemudaan. Ini adalah jaminan hukum bagi pemuda untuk bisa aktif di organisasi. Mengembangkan bakat dan potensi mereka. Hipka saya pikir bisa andil,” ungkapnya.
Ketua BPD Hipka Depok, Indra Prabhata dalam paparan diskusi, menegaskan bahwa salah satu tantangan besar organisasinya adalah bagaimana menyinergikan para pemangku kepentingan di Kota Depok.
“Kuncinya sinergi. Kolaborasi yang terintegrasi antar stakeholder. Tidak ekslusif,” tegas Indra
Indra menjelaskan, dalam konteks sisi ekonomi, peran Hipka salah satunya melahirkan para pengusaha muda. Dia optimis melalui program-program organisasinya, Hipka bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan Depok.
“Kami ingin membangun komunitas ekonomi dengan semua pihak. Tidak sendiri-sendiri,” lanjutnya.
Hal senada diungkapkan Korpres Kahmi Depok, Zubair Halim. Zubair mengatakan kedepan Hipka harus ikut ‘urun rembuk’ membangun Kota Sejuta Belimbing ini.
“Pemerintah tentu tidak bisa mengandalkan APBD semata. Tapi butuh peran seperti organisasi Hipka yang memang punya SDM mumpuni, untuk ikut mendorong sisi ekonomi dan pengembangan entrepreneuship,” beber Zubair. (*)
