WartaDepok.com – Adanya kasus Covid-19 di Indonesia, membuat seluruh sektor mengalami kemerosotan, salah satunya pariwisata. Sehingga, perlu program yang dapat menyesuaikan protokol kesehatan Covid-19.
Bimbingan Teknis Wisata Alam, Budaya dan Buatan, dan Penerapan Protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environmental Sustainability) Pada Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pun diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baperakraf) untuk dapat menggeliatkan sektor pariwisata. Bertempat di Hotel Horison Ultima bekasi, bimtek tersebut dibuka oleh
Anggota Komisi X DPR RI Nuroji, Rabu kemarin (21/10).
Nuroji mengatakan, pihaknya berharap panduan penerapan protokol kesehatan CHSE yang disusun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baperakraf) dapat menggeliatkan sektor pariwisata.
“Bagaimana pun, sektor pariwisata harus jalan. Sejak Covid-19 kan sangat berdampak. Makanya perlu formula agar tetap berjalan dan tidak terjadi penularan Covid-19 di sektor itu,” jelas Nuroji, Kamis (22/10).
Dirinya melanjutkan, pada Bimtek Penerapan CHSE di Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf/Baperakraf telah menyusun panduan protokol khusus untuk delapan jenis kegiatan wisata.
“Panduan penerapan protokol kesehatan CHSE itu sudah mulai disosialisasikan. Kemenparekraf juga menyusun berbagai hal protokol kesehatan di bidang event, diving, paralayang, golf, MICE, arung jeram, pendakian gunung, maraton,” katanya.
Wakil rakyat daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat 6 (Kota Depok-Kota Bekasi) ini mengungkapkan, sosialisasi dilakukan kepada pihak terkait seperti pelaku industri, agen travel dan stake holder dan segera disosialisasikan ke perilaku industri atau travel agen dan stake holder agar bisa dilakukan di masa pandemi dan tetap aman.
“Belum fokus promosikan destinasi, tapi sosialisasikan destinasi yang sudah menerapkan protokol kesehatan. Bagaimana protokol supaya wisatawan yang berkunjung merasa aman. Meski massa pandemi bisa lakukan aktivitas wisata yang aman,” tuturnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan pemerintah ini bagian dari upaya memulihkan sektor pariwisata sejak dilanda pandemi Covid-19 sejak awal tahun lalu. Dalam mengaktifkan kembali sektor pariwisata diperlukan persiapan penerapan protokol kesehatan yang baik berbasis CHSE.
“Penerapan protokol kesehatan ini benar-benar harus dicermati dengan baik, terutama oleh para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif,” tuturnya.
Nuroji mencontohkan, managemen hotel menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE, seperti ada standar miminal jumlah orang yang memasuki ruangan, pengecekan suhu dan memastikan orang serta tempat tersebut bebas dari Covid-19
“Orang akan lebih percaya dan yakin terutama kita berharap orang akan datang ke tempat kita. Semua stake holder, pelaku bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif untuk besinergi dalam mengimplementasi protokol kesehatan berbasis CHSE,” tandas Nuroji.(mia/WD)