HeadlinePeristiwa

Cerita Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Gagal Terbang, Gara-gara Hasil Rapid Test

208
×

Cerita Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Gagal Terbang, Gara-gara Hasil Rapid Test

Sebarkan artikel ini

WartaDepok.com – Musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban, pilot serta kru kabin.

Di sisi lain, muncul juga kisah dari para calon penumpang yang selamat dan tidak jadi ikut penerbangan dengan rute Jakarta-Pontianak tersebut karena tersandung masalah PCR SWAB.

Cerita dramatis yang pertama datang dari dua orang, Paulus Yulius Kollo dan Indra Wibowo.

Nama mereka ada dalam manifest pesawat dengan tanda blok kuning. Paulus bercerita, awalnya dirinya hendak berangkat dari Makassar menuju Pontianak.

Lantaran tidak ada penerbangan secara langsung, mereka transit di Jakarta. Namun karena hanya menggunakan hasil rapid test biasa, mereka tidak diperkenankan untuk melanjutkan penerbangan ke Pontianak.

Karena harga swab yang mahal, akhirnya Paulus dan temannya memutuskan untuk berangkat ke Pontianak menggunakan kapal laut.

Dirinya baru mengetahui musibah kecelakaan pesawat tersebut saat ponselnya mendapat sinyal.

Paulus mengatakan, bahwa namanya masih tertera di dalam manifes pesawat.

Pasalnya, saat batal berangkat mereka tidak menginformasikan terlebih dahulu kepada pihak Sriwijaya Air.

Cerita lain dari satu keluarga yang terdiri dari Jojo, Dini, Nauryn dan Falle menjadi salah satu penumpang “selamat” Sriwijaya Air SJ 182.

Mereka batal berangkat menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 karena hasil uji tes swab PCR yang lama keluar dari sebuah rumah sakit.

Kisah tersebut diungkapkan salah seorang warga asal Pontianak, yaitu Muhammad Yusuf Setiawan pada Sabtu (9/1/2021).

Keluarga tersebut diketahui sudah booking tiket untuk penerbangan ke Pontianak setelah liburan dari Jakarta.

Namun, hasil tes swab keluarnya lambat sehingga tiket yang sudah di booking hangus dan diganti penerbangan lain.

Kemudian Jojo sempat berencana booking ulang dengan pesawat yang jatuh tersebut.

Namun saat sedang booking ulang, harganya naik, sehingga cancel dan memilih menggunakan penerbangan lain.

Cerita yang hampir sama dari seorang warga Padang Pariaman, Sumatera Barat, Osneti (50) beruntung batal berangkat naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jurusan Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1/2021).

Kendati sudah memiliki tiket, namun Osneti bersama anak, adik dan anak adiknya batal naik pesawat karena tidak memiliki dokumen tes swab PCR negatif.

“Saya sudah sampai di bandara dan hendak naik pesawat, tapi dicegah karena tidak memiliki hasil tes swab PCR. Saya hanya berbekal surat rapid test antigen,” kata Osneti, dikuti dari jaringan HarianSederhana jaringan WartaDepok.com, Rabu (13/1/2021).

Osneti mengatakan pihaknya tidak mengetahui diperpanjangnya kebijakan masuk Pontianak wajib negatif tes swab PCR dan menyangka surat negatif rapid tes antigen bisa menjadi syarat masuk Pontianak. (Wan/HS/WD)

BACA JUGA:  Hujan Angin, DLHK Depok Imbau Warga Jauhi Pohon Besar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *