WartaDepok.com – Posyandu Teratai, RW 11, Kelurahan Curug mendapatkan kunjungan dari Delegasi Negara Laos yang ingin belajar penanganan stunting di Indonesia, khususnya Kota Depok. Delegasi tersebut ingin melihat bagaimana manajemen kesehatan di tingkat lingkungan dalam upaya pengentasan stunting.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan dalam kunjungannya ke Posyandu Teratai, Delegasi Negara Laos banyak menemukan sesuatu yang baru. Salah satunya, pelayanan kesehatan terhadap anak-anak dilakukan di tingkat komunitas yakni posyandu.
“Mereka tadi semua melihat alurnya, semua meja dilihat. Mulai dari kedatangan hingga selesai,” tutur Dadang, dikutip dari laman resmi Pemkot Depok.
Selain mempelajari alur pelayanan posyandu, poin lainnya yang mereka pelajari ialah menumbuhkan antusiasme relawan. Sebab, imbuhnya untuk melakukan sesuatu memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Awalnya mereka berpikir kader posyandu itu digaji, kita sampaikan bahwa itu volunter,” ucap dia.
Selanjutnya, para delegasi juga melihat cara pengukuran dengan antopometri atau pengukuran dimensi tubuh anak guna mendapatkan data akurat kondisi fisik anak yang dilakukan oleh kader posyandu. Termasuk melihat bagaimana pendampingan yang dilakukan oleh puskesmas.
“Ketika ditemukan kasus, misalnya anemia akan dilakukan intervensi, baik dari kader maupun dari puskesmas. Ditambah ada literasi, itu juga merupakan hal baru bagi mereka,” ungkap Dadang.
Menurut Dadang, kunjungan ini merupakan sebuah kehormatan bagi Kota Depok yang dapat menyajikan sesuatu yang akan menjadi bekal bagi Negara Laos dalam mengatasi permasalahan stunting dinegaranya. Yaitu dengan berbagi ilmu dan pengalaman terkait pengelolaan posyandu.
“Mereka sangat terkesan. Di Indonesia, khususnya Kota Depok, pengentasan stunting tidak harus membuat suatu lembaga yang besar, tetapi dengan basis komunitas dengan tampilan yang sederhana bisa menyajikan sesuatu yang baik,” tutup Dadang.