WartaDepok.com – Kota Depok menjadi salah satu daerah percontohan dalam menangani stunting atau gagal tumbuh pada anak di Indonesia.
Keberhasilan tersebut menjadikan Kota Sejuta Maulid ini diusulkan sebagai lokasi pembelajaran bagi wilayah atau negara lain yang ingin belajar terkait penanganan stunting.
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan pada Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), Suprayoga Hadi mengatakan, Indonesia menjadi salah satu negara berkembang terbesar yang menunjukan komitmen untuk menangani stunting oleh Bank Dunia.
Sehingga Bank Dunia, mengajak dunia belajar dari Indonesia dalam menangani stunting.
“Karena akan banyak negara yang akan belajar di Indonesia. Misalnya negara Laos yang akan belajar dalam waktu dekat, dan untuk lokasi kunjungan kami memilih Kota Depok. Kota Depok sendiri adalah kota yang cukup baik dalam menekan stunting pada level kota,” katanya dikutip dari laman resmi Kota Depok.
Dirinya menilai, Kota Depok menunjukan kemajuan yang signifikan, sehingga pihaknya sebagai Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari Setwapres mengusulkan Kota Depok sebagai Best Practice untuk dipelajari oleh negara lain.
“Kunjungan pertama kami hari ini kami menilai memang Depok sangat mempersiapkannya dengan baik. Programnya dirancang dengan baik, sudah sangat bisa dijadikan percontohan bagi wilayah lain dan juga dijadikan untuk tempat belajar negara lain,” tutupnya.
Sebagai informasi, saat ini di Kota Depok terdapat 3.576 anak stunting. Kendati begitu, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, prevalensi stunting di Kota Depok sebesar 12,6 persen. Angka ini lebih rendah dibanding target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.