WartaDepok.com – Wakil Wali Kota terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok 2020, Imam Budi Hartono merasa kehilangan dua sahabat yang sudah kenal lama.
Dua orang sahabat ini yaitu Yayan Ariyanto pejabat di pemerintah Kota Depok yang terakhir menjabat sebagai Asisten Admintrasi dan Umum Sekretariat Daerah (Sekda) Depok.
Yayan meninggal dunia usai dikabarkan terkonfirmasi COVID-19 dan sudah dirawat selama dua minggu di RSUD Depok.
Selain itu, Indra meninggal dunia usai alami kecelakaan dan setelah itu meninggal dunia di salah satu rumah sakit.
“Saya merasa kehilangan sahabat saya, yang kemarin meninggal dunia pa Yayan Arianto dan murid saya (Indra) ketika mengajar di STM Pancoran Mas,” kata Imam Budi Hartono, kepada WartaDepok.com, Kamis (21/ 1/ 2021).
Imam mengatakan, kematian sudah pasti terjadi bagi mahluk hidup. Imam mengenang Yayan ketika masih menjadi anggota legislatif DPRD di Depok pada 1999.
Ia mengenal Yayan sosok yang luar biasa mengabdi di Pemerintah Kota Depok dan melayani.
“Saya banyak belajar dari beliau. Beliau juga ketika memimpin dinas pekerjaan umum waktu itu banyak infrastruktur yang sudah dibangun dan diperbaiki.
Saya doakan semoga amal almarhum diterima dan keluarganya diberikan kesabaran. Dan pak Yayan dimasukan ke surganya,” tutur Imam.
Sebelum wafat, Imam mengaku mendapat pesan bahwa Yayan terpapar COVID-19. Kata Imam, Yayan meminta doa agar cepat pulih. Pesan itu ia dapat dari kiriman Whatsaap (WA) anaknya bernama Arga.
“Terakhir beliau yang membuat saya sedih juga. Beliau mengabarkan minta doanya. Beliau kena Covid-19.
Dirawat di RSUD Depok, waktu itu saya doakan untuk kesembuhan pa Yayan. Ternyata Allah lebih sayang terhadap beliau, sehingga Allah memanggil. Itu melaui pesan Whatsaap (WA).
“Minta doanya, walapun wa itu melalui anaknya karena anaknya Arga, dekat dengan saya. Sifat dari ayahnya mirip, orangnya hangat,” kata dia.
Lalu Indra, kata dia, salah satu muridnya ketika saat mengajar di STM Pancoran Mas. Indra juga sahabat dirinya yang telah wafat karena kecelakaan lalu lintas.
“Dikabarkan meninggal dunia Rabu (20/1/2021). Almarhum sempat koma satu hari,” kata Imam.
Imam mengenang Indra sebelum meninggal dunia, pernah memberikan pesan. Pesan itu meminta tolong untuk memberikan informasi bila ada lowongan pekerjaan. Sebab, kata Imam, beliau terdampak pandemic Covid-19.
“Pesan terakhir ke saya itu, ia bekerja di parkir dengan kondisi Covid-19, pekerjaan dia sedang turun dan mal tidak banyak tamu. Wa ke saya, kalau ada kerjaan , kasih tahu saya. Ajak ajak saya, itu WA terakhir,” tutur Imam mengingat.
Imam mengaku tidak mengatarkan jasad ke pemakaman. Namun ia telah berkunjung ke rumah orang tuanya.
“Saya ke rumah almarhum, ketemu sama ibunya dan kakanya. Saya gak sempat menyolatkan. Orang tua beliau sangat terharu dengan kedatangan saya, sebagai guru dan wakil wali kota,”
Orang tua almarhum tahu tentang dirinya. Sebab jelas Imam, almarhum pernah menyampaikan kepada orang tuanya gurunya menjadi kandidat calon Wakil Wali Kota Depok pada Pilkada Depok 2020.
“Indra Gunawan bercerita, indra memang relawan. Ia menyosalisasikan ke keluarganya,” tuturnya.
Selain itu, Imam mendapat cerita dari pihak keluarga yaitu kakak almarhum. Sebelum meninggal dunia. Indra melaksanakan ibadah semalam suntuk.
“Sebelum terjadinya kecelakaan itu. Almarhum rajin sekali baca alquran. Sampai abang ya, Indra berucap ‘masuk angin apa?’. Beliau mengerjakan ibadahnya benar-benar. Luar biasa tanda tanda husnul khatimah. Kita berdoa diterima alam soleh dan dimasukan surganya.
Allah lebih sayang. Dua sahabat ini pelajaran kita juga akan dipanggil, ini pasti akan datang. Mereka dua orang ini husnul khotimah,” pungkas Imam. (Wan/ WD)