BalaikotaHeadline

Evaluasi Percepatan Smart City, Ini Strategi Bang Imam

36
×

Evaluasi Percepatan Smart City, Ini Strategi Bang Imam

Sebarkan artikel ini
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono dalam kegiatan Evaluasi Menuju Smart City yang digelar secara virtual, di Ruang D'Cor, Balai Kota Depok, Rabu (05/10/22). (Foto: Diskominfo)

WartaDepok.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Depok telah merumuskan enam program unggulan untuk setiap dimensi Smart City. Program ini dipaparkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) selaku Pemerintah Pusat di kegiatan Evaluasi Menuju Smart City atau Kota Cerdas pada Rabu (05/10/22) sore.

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, Pemkot Depok sudah menetapkan enam program Quick Win yang diambil dari masing-masing dimensi. Seperti Smart Governance dengan nama program Easy Tax.

Easy tax ini, ucap Bang Imam, sapaannya, memiliki beberapa keunggulan, di antaranya Wajib Pajak (WP) yang terdaftar akan mendapatkan reduksi berupa potongan pajak yang tadinya 10 persen menjadi tujuh persen.

Selanjutnya, dimensi Smart Living dengan program Picodep atau Pusat Informasi Covid-19 Depok.

“Dengan adanya Picodep, Pemkot melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mampu melakukan pendataan secara efektif terhadap Covid-19 di Kota Depok,” kata Bang Imam, usai kegiatan Evaluasi Menuju Smart City yang digelar secara virtual, di Ruang D’Cor, Balai Kota Depok.

Selanjutnya, Smart Enviroment dengan program Zero Waste yang mengunggulkan program jemput sampah organik serta penyetoran minyak jelantah. Ada pula, dimensi Smart Economi dengan program Decomart.

“Program ini merangkul dan mengoptimalkan koperasi, juga bisa menggairahkan ekonomi. Dimensi selanjutnya, yaitu Smart Society dengan program Ayah Bunda, yang baru ada di Kota Depok,” tutur Bang Imam.

Terakhir, sambung dia, dimensi Smart Branding dengan program City Tour dengan Perangkat Daerah yang terlibat yaitu Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata).

“Branding ini diharapkan mampu meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam melakukan penggalian potensi yang ada di Kota Depok,” terangnya.

“Kendati demikian, dalam paparan terdapat ketidaksesuaian data. Misalnya data kependudukan siswa wajib sekolah, yang mana seharusnya angka di Kota Depok lebih tinggi, itu akan kami lengkapi dalam waktu dekat agar nilainya lebih baik. Maka kami akan jalin koordinasi dengan Perangkat Daerah (PD) terkait,” tutup Bang Imam.

BACA JUGA:  DOS II Balaikota Depok Diresmikan, Walikota Depok: Sudah Bisa Digunakan Masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *