HeadlineHumaniora

ICIS: NU Mampu Mainkan Peran di Kancah Internasional

97
×

ICIS: NU Mampu Mainkan Peran di Kancah Internasional

Sebarkan artikel ini

WartaDepok.com – Keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) sangat mumpuni untuk aktif memainkan peran di panggung internasional.

Bahkan, menjadi solusi di tengah permasalahan isu global. Hal itu dibenarkan Wakil Direktur Eksekutif International Conference of Islamic Scholars (ICIS) Khariri Makmun.

“NU memiliki peran sangat penting dalam geopolitik global dan dibutuhkan untuk memediasi konflik di sejumlah Negara.

Disamping memperkuat hubungan bilateral dan multilateral Indonesia di tingkat Internasional.

Untuk itu, dibutuhkan lebih banyak diplomat dari kader NU,”ujarnya seusai acara Webinar Nasional ke-8 dengan tema Refleksi Diplomasi Kiai Hasyim Muzadi yang diselenggarakan Institut Hasyim Muzadi (IHM).

Khariri mengungkapkan arah PBNU saat dipimpin KH Hasyim Muzadi. Ia menilai, saat menjadi Ketua Umum PBNU periode 1999-2005 Kiai Hasyim Muzadi tidak ingin NU hanya menjadi pemain lokal yang berwawasan dan berpikir domestik.

Menurutnya, kapabilitas NU sangat mumpuni untuk terlibat dalam wacana-wacana global dan membantu menangani persoalan-persoalan dunia internasional.

“Kiai Hasyim Muzadi selalu membangun jaringan inernasional dengan isu-isu Islam rahmatan lil-alamin,”paparnya.

Dalam pandangan Kiai Hasyim Muzadi, ia melihat saat ini telah terjadi perubahan tren global dan regional. Rivalitas hegemoni atau kepemimpinan global sedang terjadi antara Amerika dengan Tiongkok.

“Indonesia, dengan jalur sutra yang diapit oleh berbagai negara satelit dari Amerika dan Tiongkok, mau tidak-mau harus memperkuat diri,” kata Hariri.

Sementara itu, geopolitik di Asia Timur dan Asia Tenggara, dalam konteks ekonomi, budaya maupun pertahanan dan keamanan, masih rentan konflik dan menjadi rebutan negara besar di luar kawasan.

Dirinya menekankan bahwa dalam konteks perubahan dinamika regional dan global, Islam rahmatan lil alamin, karakter ideologi keagamaan NU sangat dibutuhkan dalam memperkuat hubungan internasional Indonesia.

“NU harus mempertahankan sikap moderat, terbuka, guyub, bersatu, dan mampu mengakomodasi berbagai tradisi lokal sebagai jalan diplomasi,”tandasnya.

Dalam webinar itu sejumlah narasumber hadir. Antara lain Dr. Nur Hasan Wirajuda (Menlu RI 2001-2009), Yusron Ambari (Direktur Diplomasi Publik Kemlu), Chozin Khumaidi (Dubes RI di Lebanon periode 2016-2019) dan Khariri Makmun (Wakil Direktur Eksekutif ICIS/penulis buku NU dan Diplomasi Global).

BACA JUGA:  Depok Canangkan 12 Sekolah Jadi SSK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *