WartaDepok.com – Berawal dari keresahan terhadap makanan kurang higienis yang dikonsumsi anaknya, Donna Hardi (42) memutuskan untuk membuat makanan sendiri (homemade) yang higienis untuk mengurangi makanan yang mengandung bahan pengawet. Seiring berjalannya waktu dengan adanya dukungan dari keluarga dan rekan, Donna mendirikan sebuah Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang kuliner yang berdomisili di wilayah Bekasi.
Donna yang telah berkecimpung di dunia kuliner sejak 2016, serta aktif mengikuti komunitas memasak mulai menjual makanannya kepada lingkungan terdekatnya. Selain itu, ia juga menggunakan media sosial untuk melakukan promosi. Bisnis yang dikembangkannya secara mandiri ini mampu meraup keuntungan hingga enam juta rupiah per bulannya.
Dalam hal ini, ciri khas yang ditampilkan oleh Donna selaku pemilik UMKM adalah menu fusion atau menu gabungan, yang merupakan penggabungan dari resep suatu makanan dengan makanan lainnya.
Saat ini, menu fusion yang kerap dijual oleh Donna berupa bomboloni pandan dengan isian gula melaka, bomboloni daging keju, onde-onde dulce de leche, dan menu fusion baru lainnya yang kemudian akan menyusul seiring perkembangan tren kuliner di media sosial seperti TikTok dan Instagram. Tidak hanya itu, Donna juga menyajikan menu lain, seperti pisang bolen, bolu gulung, kue marmer, pampis tongkol, dan stik keju.
Dalam media sosial UMKM miliknya, Donna kerap mengunggah foto makanan yang telah dibuat untuk dijual. Dengan berjualan di media sosial dianggap dapat meraup lebih banyak potensi pelanggan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dari UMKM miliknya.
