WartaDepok.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya, menyatakan pengendalian dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta rehabilitasinya merupakan upaya bersama, aparat dan masyarakat.
Dalam upaya ini, KLHK mengandalkan peran dan kinerja penyuluh kehutanan di tingkat tapak untuk memberikan edukasi dan mengajak para kelompok masyarakat untuk aktif berpartisipasi.
“Apel siaga penyuluh kehutanan ini merupakan wujud nyata untuk antisipasi, kesiapsiagaan dan kontribusi dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan fungsi hutan serta tanggap terhadap perubahan iklim. Dan sekaligus dalam upaya kita membangun soliditas, memperkuat in-group feeling dalam jajaran KLHK,” ungkap Menteri LHK
Menteri Siti mengajak seluruh penyuluh kehutanan dan instansi terkait untuk bahu membahu memberikan kontribusi pemikiran ataupun kegiatan nyata di lapangan.
Tujuannya untuk mengantisipasi dan selalu siap menghadapi ancaman bencana karhutla, banjir serta tanah longsor di berbagi daerah.
“Mari terus kita lakukan konsolidasi kegiatan Penyuluhan Kehutanan dengan berbagai elemen di masyarakat dan instansi terkait, tingkatkan terus peran dan upaya memotivasi dan memberdayakan masyarakat,” katanya.
Dia juga memberikan apresiasi kepada para penyuluh yang telah bekerja nyata di lapangan dalam penanganan bencana lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Menurutnya, pekerjaan penyuluh adalah bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum, merupakan faktor penggerak masyarakat.
“Sehingga (Penyuluh) dapat menjadi pelaku pembangunan yang produktif, berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” tandasnya.
Data KLHK mencatat, saat ini terdapat 9.345 orang Penyuluh Kehutanan, yang terdiri atas 2.804 orang Penyuluh Kehutanan PNS, 5.781 orang Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta 654 orang Penyuluh Kehutanan Swasta.