WartaDepok. com – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tetap menjalankan program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos.
Meski kondisi masih pandemi Covid-19.
“Kegiatan P2WKSS di Depok masih tetap berjalan, walaupun ada pengurangan beberapa kegiatan fisik maupun non-fisik.
Saat ini kami fokuskan di Leuwinanggung, meskipun beberapa intervensi terkait sanitasi (pembangunan septic) masih tetap dilaksanakan di Kelurahan Depok, Pancoran Mas ” tutur Kepala Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK), Nessi Annisa Handari, dikutip situs resmi Pemkot Depok.
Kata dia, beberapa kegiatan di Perangkat Daerah (PD) masih tetap dilaksanakan.
Antara lain di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) masih akan membangun jalan lingkungan dan drainase, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) akan membangun posyandu dan septic tank sehat.
“Dinas Pendidikan (Disdik) akan menyediakan alat peraga edukasi pos PAUD dan pendidikan penyetaraan untuk intervensi yang putus sekolah,” katanya.
Kemudian, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) akan membantu pembuatan akta kelahiran.
Selain itu, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) akan mengadakan pelatihan keterampilan berbasis masyarakat bagi warga setempat.
Selanjutnya, ucapnya, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) akan membetuk Kelompok Wanita Tani (KWT), pelatihan dan pembinaan budidaya tanaman pertanian perkotaan serta sistem integrasi tanaman dan ternak, dan juga memberikan bantuan benih tanaman dan pra hidroponik.
Nessi menambahkan, Satpol PP juga akan mensosialisasikan penegakan perda, penertiban Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan sosialisasi mitigasi bencana serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan akan melakukan penyuluhan dan pelatihan pengolahan sampah, pemberian alat kebersihan, alat pengolah sampah dan alat biopori.
“Untuk Dinas Perhubungan (Dishub) dengan penyediaan Penerangan Jalan Umum dan rambu-rambu jalan dan Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), penyuluhan PHBS, Gizi masyarakat, Kesehatan Ibu dan Anak, pembinaan kader Posbindu Penyakit Tidak Menular, dan intervensi kesehatan lainnya melalui Puskesmas setempat,” jelasnya.
Sedangkan, sambung Nessi, untuk DPAPMK sendiri ada program optimalisasi RW Ramah Anak, Kampung KB, pembinaan Posyandu. Lalu ada pembinaan warga binaan, penyelenggaraan sekolah perempuan, pembinaan perempuan kepala keluarga.
“Terkait rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni (RTLH), kemungkinan ada 3 RTLH yang kami bangun. Untuk dana pembangunannya kami akan upayakan dari Corporate Social Responsibility (CSR),” pungkasnya. (wan/WD)