WartaDepok.com – Sejumlah tenaga pendidikan di Purwakarta mulai mendiami rumah subsidi dalam program Bakti Padamu Guru (Bataru) yang digagas Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyerahkan langsung kunci pertama kepada tenaga pendidikan di Purwakarta pada 17 Februari 2021.
Program Bataru telah diresmikan oleh Disdik Jabar pada 2020 lalu bersamaan dengan HUT Hari Guru Nasional. Program kredit rumah tinggal bersubsidi bagi penyelenggara pendidikan ini hadir di 20 kabupaten kota, terdiri dari lima level kota dan 15 kabupaten. Di antaranya, Bogor, Bekasi, Karawang dan Purwakarta.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan, saat ini sudah ada 4.900 unit rumah Bataru yang sudah siap huni.
“Dari 4900 ini baru ada 1800 pemohon yang mengajukan. Dan per hari ini sudah ada 250 yang telah selesai proses. Dan ini akan terus berjalan,” ujar Dedi.
Dedi memastikan, Bataru merupakan upaya penyediaan fasilitas rumah subsidi bagi guru maupun penyelenggara pendidikan, baik di level Paud, SD, SMP,SMA, SMK hingga SLB.
“Guru dari level Paud sampai SMA di Jabar semuanya itu ada 458, 976 sungguh luar biasa,” katanya.
Dedi melanjutkan, terdapat sejumlah syarat untuk menjadi pemilik rumah Bataru. Yaitu, penghasilan pemohon harus di bawah Rp8 juta, minimal berusia 21 tahun atau sudah menikah, selain itu belum memiliki rumah.
“Uang muka ringan, bebas PPN, mendapatkan subidi, cicilan sekitar 900 ribu sebulan. Harganya antara 130 juta sampai 160 dengan tipe 30 sampai 36, luas tanah 60 sampai 80 meter persegi,” paparnya.
Untuk mendukung program Rumah Bataru ini, pihaknya pun merilis sistem aplikasi Pakasep. Dedi mengatakan, melalui aplikasi ini akan memastikan bahwa tanah yang digunakan sebagai perumahan Bataru tidak memiliki masalah.
“Ini yang terus kita lakuka. Dengan operator sistem sehinga teman teman guru merasa terlindungi hak-haknya,” katanya.
Pada kesempatan ini, selain dihadiri oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga dikuti oleh sejumlah suksesor lain, seperti perwakilan perbankan dari bjb, BNI, Mandiri, BTN temasuk Bank Syariah Indonesia. Selain itu, dihadiri pula oleh pihak Pengembang Indonesia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan rumah subsidi Bataru ini yaitu hanya untuk guru. Tapi juga memfasilitasi tenaga kependidikan, seperti tata usaha hingga penjaga sekolah.
“Pokoknya semua yang berjasa di dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jabar itu yang difasilitasi,” ujar Ridwan Kamil.
Menurut Emil -sapaan Ridwan Kamil, Bataru ini juga tidak melulu hanya urusan memfasilitasi rumah saja. Namun seluruh berkaitan dengan kesejahteraan guru maupun penyelenggara pendidikan masuk ke dalam program ini.
“Dalam Bataru ini yang paling kongkrit adalah penyediaan rumah subsidi, yang saya kira sudah diatur oleh sebuah rumus supaya mudah. Sing siapa siapa biasa cicil Rp900 ribu per bulan bisa punya rumah,” tuturnya.
Emil juga mengapresiasi Kepala Dinas Pendidikan Jabar yang terus bersemangat dalam menerjemahkan arahan untuk menjadikan pendidikan Jabar terbaik se-Indonesia. Baik itu dari kualitas maupun kesejahteraan guru.
“Saya titip kepada Pak Kadis supaya perbanyak lagi real estatet-real estate yang sudah baik secara hukum dan kualitas wilayah supaya terus didaftarkan menjadi rekanan,” pungkasnya. (Wan/WD)