WartaDepok.com – Koordinator Koalisi Partai Non Parlemen (KPNP) Kota Depok Anwar menanggapi soal informasi PKS mengusung Mohammad Idris pada Pilkada Depok 2020.
Menurutnya masa kepemimpinan Idris sebagai Wali Kota Depok masih banyak program yang jauh dari Pemerintahan “clean dan good governance”.
Ia mencontohkan, masalah PPDB yang tidak kunjung selesai dari tahun ketahun, sampah, kemacetan, dan lainya.
” Jangan bikin sensasi dan bikin opini dimasyarakat tanpa fakta dan bukti konkrit.
PKS bisa rusak citranya, sangat memalukan sekaliber ketua DPD tidak bisa membedakan rekom dan SK. Demikian pula incumbent calon Wali Kota Mohammad Idris agar bisa menunjukan bukti.
Kan dah bohongin publik. Coba kalo memang ada (SK) ya ditunjukin seperti waktu PDIP putuskan mengusung Afifah dan Pradi,” terang Ketua Partai Perindo Depok ini.
Ia mengingatkan, PKS harus memperhitungkan agar tidak salah pilih. Bila salah pilih, menurutnya akan menjadi partai yang dimusuhi semua partai.
“Contoh nyata walaupun PKS partai pemenang. Di DPRD Depok tidak mendapat satupun sebagai Ketua AKD (alat kelengkapan dewan),” paparnya.
Sampai saat ini ada tiga nama yang tengah memperebutkan tiket Rekomendasi dari DPP PKS, Yaitu Hardiono, Imam Budi Hartono (IBH) dan Mohammad Idris. Terkait rekomendasi adalah ketetapan dari DPP dan belum ada pernyataan secara resmi.
Sementara itu, ketua DPD PKS Depok Hafid Nasir menjelaskan kunjungan Mohammad Idris ke kantor DPD PKS Depok bersifat silaturahmi.
“Acara silaturahmi, sebagai mana calon wali kota Pak Idris. Sifatnya silaturahmi dengan parpol lain di Depok, ” kata Hafid Nasir kepada WartaDepok. com ketika dikonfirmasi, Rabu (22/7).
Hafid menegaskan bahwa dalam kunjungan Mohammad Idris ke DPD PKS Depok hanya bicang – bincang soal perkembangan Kota Depok kedepan.
Ketika ditanya rekomendasi calon wali kota, Hafid menegaskan belum ada Surat Keputusan (SK) rekomendasi calon wali kota dan wakil wali kota dari DPP PKS untuk Pilkada Depok pada 9 Desember 2020.
“Tidak ada pembacaan rekomendasi. Bicang bicang soal Depok saja. Tapi baru ada siyal (ke Idris) dan masih pertimbangan. Belum ada SK, saya juga belum Terima surat rekomendasi (dari DPP PKS), ” jelas Hafid.
Menurut Hafid, bakal calon wali kota Mohammad Idris melakukan kunjungan politik ke tiap parpol sah sah saja.
Kata dia, Idris sudah mendapat kejelasan dari parpol yang tergabung dalam koalisi Tertata.
“Mereka (Tertata) dari awal telah mengusung Idris, ” kata Hafid. (wan/WD)