WartaDepok.com – Pemerintah Kota Depok menyebut pihak Kantor Pos bertanggung jawab soal paket bantuan Provinsi Jawa Barat yang membusuk.
Akhirnya paket bantuan berupa 300 kilogram telur itu dimusnahkan dengan cara dikubur.
“Berkenaan dengan paket bansos Provinsi Jawa Barat yang diberitakan banyak membusuk, dengan ini disampaikan bahwa tanggung jawab distribusi bansos Provinsi Jawa Barat adalah lembaga yang secara resmi ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini Kantor Pos,” kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana dalam keterangan tertulis, Senin (29/6).
Disebutkan Dadang bahwa Kantor Pos yang bertanggungjawab terhadap pendistribusian Bansos Provinsi Jawa Barat hingga ke penerima manfaatsesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan.
Disebutkan jika ditemukan kendala dengan data penerima, Kantor Pos dapat juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Depok.
“Dengan demikian Kantor Pos yang bertanggungjawab terhadap pendistribusian Bansos Provinsi Jawa Barat hingga ke penerima manfaatsesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan.
Akan tetapi jika ditemukan kendala dengan data penerima, Kantor Pos dapat juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Depok,” ucapnya.
Sebelumnya, 300 kilogram telur yang merupakan bantuan sosial dari Provinsi Jawa Barat terpaksa dimusnahkan oleh pihak Kantor Pos Depok pada Sabtu (27/6).
Pemusnahan dipimpin oleh Kepala Kantor Pos Depok, Diki Hendrawansah dan didampingi Dinas Sosial, Dinas Perdagangan serta TNI-Polri.
Pemusnahan itu dilakukan atas dasar perintah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Ratusan kilogram telur itu tidak tersalurkan karena kendala waktu dan kurang validnya data yang diterima pihaknya sebagai distributor.
Dirinya mengatakan, hal ini akan menjadi bahan evaluasi kedepan.
“Karena memang ada masanya telor ini, sementara kita pendistribusian itu ada sekitar 14 hari mungkin menunggu yang tidak mengambil inilah sisanya yang kebetulan secara masyarakatnya tidak ada dan tidak ditemukan atau mungkin sudah meninggal dan pindah,” kata Diki.
Selain telur, ada juga ribuan paket sembako dalam kondisi rusak.
Pihaknya sudah berkordinasi dengan RT dan RW setempat dan diketahui bahwa penerima ada yang pindah alamat serta meninggal.
Selanjutnya paket sembako tersebut akan diserahkan kembali ke pemerintah Jabar .
“Kemungkinan besar kita sudah koordinasi dengan RT/RW alamatnya tidak ditemukan atau dikenal mungkin pindah, meninggal, ada yang dobel bantuan,” tutupnya.