WartaDepok.com – Sekolah Relawan Depok pada Ramadan 1443 Hijriah atau tahun 2022 ini kembali menyiapkan beragram program sosial spesial bulan Ramadan, guna meningkatkan rasa empati masyarakat untuk berbagi di momen penuh rahmat.
Tak hadir sendiri, Sekolah Relawan juga turut mengajak masyarakat untuk berbagi di bulan penuh kebaikan ini.
Founder Sekolah Relawan, Bayu Gawtama mengatakan, sebagai lembaga edukasi kerelawanan dan sosial kemanusiaan yang fokus pada peningkatan kapasitas relawan, pihaknya punya peran tersendiri pada persoalan kreativitas program tersebut. Para relawan yang sudah dididik, dibina dan dilatih, akan diuji kemampuannya dalam mengemas program yang lebih baik, dan pastinya lebih berdampak.
Disebutkannya, dengan mengusung tema ‘Baik Itu Mudah’, Sekolah Relawan berupaya terus memberikan afirmasi kepada berbagai pihak, mulai dari relawan, donatur, mitra sinergi dan berbagai stakeholder lainnya.
“Jadi, kita ingin buktikan bahwa apapun yang kita lakukan dengan hati yang tulus, dengan semangat yang tinggi, dan kreativitas yang ciamik, tidak ada yang sulit,” kata Bayu di Graha Sekolah Relawan, Jalan Mandor Basir, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jumat (01/04/2022).
Adapun bebera program tersebut di antaranya berbagi makan, seperti free food car, foodbox, warung makan rakyat, akan tetap hadir menyapa kaum dhuafa.
“Untuk program anak yatimnya juga ada, yakni beras untuk yatim atau BuY, yatim bright, program beasiswa prestasi yatim dan dhuafa. Program pemberdayaan ini akan hadir berupa naik pangkat (NP) yang akan memberi bantuan modal usaha bagi dhuafa atau dikenal dengan sedekah lawan rentenir,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Bayu, pada tahun ini Sekolah Relawan juga menghadirkan program menarik khas Ramadan. Antara lain pemberian paket perlengkapan salat untuk dhuafa, lansia dan marbot masjid, kado Ramadan berupa sembako, paket buka puasa santri dan lansia, dan BBYD, belanja bareng yatim dan
dhuafa, program yang seru sekaligus bikin haru.
Tak ketinggalan, tambah Bayu, pada Ramadan 1443 Hijriah ini, pihaknya juga menghadirkan program khusus lainnya, yakni pembangunan masjid dan mushola di daerah pedalaman atau lokasi bencana sebagai bentuk program recovery.
“Ada masjid di Timur Indonesia, Flores yang membutuhkan bantuan kita, juga masjid di Pasaman, Sumatera Barat yang hancur saat gempa
beberapa waktu lalu,” bebernya.
Bayu menjelaskan, respon sosial oleh tim SDR-Social and Disaster Rescue juga akan hadir setiap hari, mereka akan sigap merespon masalah-masalah sosial yang ditemui atau dilaporkan oleh netizen di media sosial.
“Jadi, Ramadan bukan lagi sekadar menguji keimanan dengan cobaan lapar dan haus, tetapi juga ujian kepekaan sosial kita. Seluruh ibadah dalam Islam memiliki dimensi sosial, dan ibadah di bulan Ramadhan tentu sarat dengan makna sosial,” pungkasnya.
