WartaDepok.com – Pelanggan PLN Depok nampaknya sangat kecewa atas kenaikan harga bulanan listrik melejit.
Menanggapi hal tersebut, Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Depok Putu Eka Astawa menjelaskan bahwa
hal tersebut dikarenakan tagihan sebelumnya karena dirata-ratakan, maka menyebabkan pemakaian sebenarnya tidak nyata.
“Tapi, untuk lebih jelasnya nanti akan dipastikan dengan mencocokkan foto-foto stan dan history tagihan sebelumnya,” ujar Putu kepada wartawan ketika dikonfirmasi, Jumat (5/6).
Lebih lanjut diungkap Putu, kenaikan pemakaian akibat Work From Home (WFH) yang diakumulasi pada tagihan bulan Juni.
Ini disebabkan oleh tidak dicatatnya angka stan meter kwh pada bulan maret dan april sehingga tagihan april (pemakaian maret), mei (pemakaian april) adalah rata rata tagihan 3 bulan sebelum nya.
“Untuk memudahkan petugas melakukan analisa, maka dapat menghubungi 123/kantor PLN terdekat dan menyertakan struk pembayaran tagihan listrik bulan April, Mei dan foto/angka stan Kwh meter terkini,” ungkap Putu.
Selain itu, lanjut dia, pelanggan juga dapat menghitung sendiri berapa pemakaian listrik setiap bulannya dengan download aplikasi PLN Mobile.
Warga Kecamatan Cilodong, Feru Lantara mengatakan tagihan rekening listriknya untuk bulan Juni 2020 melonjak 100 persen.
“Biasanya saya bayar Rp700 ribu tiap bulannya. Sekarang jadi Rp1,4 juta. Saya jelas kaget dan harus komplain ini sih. Biar jelas kenapa naiknya besar sekali lonjakannya,” tutur Feru. (Wan/WD)