HeadlineHumaniora

Talkshow Awam Bicara Sehat “Kenali Risiko Kanker: I Am and I Will”

404
×

Talkshow Awam Bicara Sehat “Kenali Risiko Kanker: I Am and I Will”

Sebarkan artikel ini

WartaDepok.com – Dalam rangka HUT yang ke-2, RSUI kembali menggelar rangkaian talkshow awam dengan tajuk utama: “Kenali Risiko Kanker di Era Pandemi: I Am and I Will”. Talkshow awam Bicara Sehat kali ini juga dilaksanakan untuk memperingati Hari Kanker Sedunia (4 Februari 2021). Tema hari kanker pada tahun ini yaitu “I Am and I Will” yang memiliki makna komitmen dalam diri untuk melakukan sebuah tindakan.

Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan perkembangan sel abnormal yang membelah secara tidak terkendali dan memiliki kemampuan untuk menyusup dan menghancurkan jaringan tubuh normal. Berdasarkan data dari WHO, kanker merupakan penyebab kematian kedua di dunia, terhitung sekitar 9.6 juta kematian, atau satu dari enam kematian, pada tahun 2018.

Melalui penyelenggaraan talkshow awam ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait kanker dan memahami cara pencegahannya. Seminar ini dimoderatori oleh Cindy Audina, S.I.Kom yang merupakan perwakilan dari Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), yang juga merupakan survivor kanker.

Narasumber pertama dr. Rahmat Cahyanur, Sp.PD, K-HOM menjelaskan bahwa kasus kanker terbanyak pada perempuan yaitu kanker payudara dan kanker leher rahim, sementara pada laki-laki kasus terbanyak yaitu kanker paru-paru dan kanker usus besar.

“Penyebab penyakit kanker tidak dapat diketahui dengan pasti. Kanker dapat disebabkan oleh kombinasi dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal seperti jenis kelamin dan keturunan, sementara faktor eksternal seperti kebiasaan merokok dan pola makan yang tidak sehat,” ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik RSUI, dr. Rahmat.

Terkait isu obat-obatan rempah yang diklaim dapat mengobati kanker, dokter Rahmat mengatakan bahwa kita harus berhati-hati. Jika mengklaim dapat menyembuhkan kanker, obat-obatan rempah tersebut harus lulus tahapan uji klinis. Jika hanya satu atau dua orang yang mengatakan benar-benar merasa sembuh, itu hanyalah testimoni. Sehingga jika mengklaim dapat menyembuhkan kanker harus dari penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan. Selain menjaga pola hidup sehat, skrining kanker pada orang dewasa juga penting untuk dilakukan. Skrining kanker ini jenisnya berbeda pada tiap jenis kanker, misalnya skrining mammografi untuk deteksi kanker payudara atau kolonoskopi untuk deteksi kanker kolon.

Narasumber kedua Dr. dr. Murti Andri Astuti, Sp.A(K) menjelaskan secara epidemiologi, kejadian kanker pada anak hanya 5% dari seluruh kejadian kanker pada semua usia. Sekitar 30-40% kasus kanker anak yaitu jenis leukemia akut, kemudian kejadian kanker anak kedua terbanyak yaitu retinoblastoma (kanker yang menyerang retina mata yaitu bagian mata berperan untuk menangkap cahaya sehingga membuat seseorang dapat melihat).

Penyebab kejadian kanker pada anak juga belum diketahui secara pasti. Berbeda dengan kanker pada dewasa yang mungkin dapat diketahui faktor-faktor risikonya, kejadian kanker pada anak sulit untuk mengenal faktor risikonya.

“Salah satu usaha yang paling mungkin dilakukan orang tua dalam mencegah kanker pada anak yaitu dengan mengenali gejala lebih dini. Dengan mengobati anak lebih dini, maka kemungkinan sembuhnya akan lebih besar, dibandingkan jika anak baru dibawa ke dokter setelah penyebaran kanker sudah menyerang banyak organ,” jelas Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi RSUI, dr. Murti.

Terkait kanker anak, terdapat pertanyaan yang diajukan terkait pencegahan kanker anak sejak kandungan. Dokter Murti mengatakan bahwa tidak ada tindakan pencegahan yang spesifik karena sampai saat ini penyebab kanker belum jelas, secara umum ibu hamil harus menjaga pola hidup yang sehat dan menjaga daya tahan tubuh. Namun terdapat hal-hal yang mungkin bisa dilakukan ibu hamil, yaitu dengan menjauhi hal-hal yang dari segi medis dapat menyebabkan mutasi genetik, seperti tidak melakukan pemeriksaan tertentu misalnya rontgen, atau bahkan tidak berada dekat dengan alat-alat radiologi karena dapat berdampak pada janin yang dikandung.

BACA JUGA:  Puluhan Siswa SMK Citra Negara Kunjungi UPS Beji, Belajar Pengelolaan Sampah Organik

Terkait penggunaan obat-obatan rempah atau obat alternatif saat menjalani kemoterapi, dokter Murti berpendapat menolak keras untuk penggunaannya. Interaksi antara obat-obatan alternatif dan obat medis belum diketahui secara pasti, apakah efek pengobatan menjadi lebih kuat atau malah dapat meniadakan efek penyembuhan dari kemoterapi.

Selain itu, obat-obatan alternatif juga tidak jelas dosis penggunaannya. Terkait skrining kanker anak, berbeda dengan skrining pada dewasa yang memiliki banyak jenisnya.

“Bahwa yang lebih penting adalah dengan mengetahui gejala awal, misalnya muncul lebam-lebam pada kulit, atau timbul tanda putih di bagian mata anak seperti mata kucing yang harus diwaspadai menjadi kanker jenis retinoblastoma” ujarnya.

Tidak hanya berbincang terkait materi, pada talkshow ini juga terdapat sharing session dari orangtua dari anak penyintas kanker yaitu Ibu Aries Udjiwati. Anak dari Ibu Aries telah dinyatakan sembuh dari kanker. Beliau merupakan pendiri dari Yayasan Onkologi Anak Indonesia. Ibu Aries mengatakan bahwa dukungan keluarga sangatlah penting dalam proses pengobatan kanker. Cindy Audina juga turut membagikan pengalamannya dalam talkshow ini. Dikisahkan oleh Cindy, saat pengobatan dan perawatan, dirinya sangat merindukan keluarga dan diberi kesempatan untuk pulang selama 2 hari semalam. Kesempatan dan dukungan keluarga menguatkan dirinya untuk terus berjuang melawan kanker. Saat ini, ia tetap berjuang untuk memberikan dukungan bagi adik-adik yang masih dalam terapi kanker bersama dengan YOAI.

RSUI berharap melalui kegiatan ini dapat terus hadir sebagai salah satu upaya promotif dan preventif kepada masyarakat luas. Untuk mendapatkan informasi terkait pelaksanaan Talkshow Awam Bicara Sehat selanjutnya dapat dipantau melalui media sosial RSUI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *