WartaDepok.com – Posisi Kota Depok sebagai penyangga Ibu Kota DKI Jakarta dan pintu gerbang Jawa Barat memiliki nilai strategis.
Akulturasi budaya antara Sunda dan Betawi telah melahirkan ciri khas sendiri.
Menurut Inisiator Depok Gue Sandi Hanafiah, sudah saatnya warga peduli pada budaya asli Depok.
“Kota Depok sangat seksi butuh sentuhan kebudayaan. Terlepas masih ada yang belum tahu budaya asli Depok, tapi ingat jangan ngaku orang Depok tapi ga peduli budaya Depok. Saatnya kita sadar, mari kita gali, jaga, lestarikan budaya asli Depok. Kita ingin Depok yang kita tinggal,” ujarnya seusai Ngubek (Ngopi Santai Sambil Diskusi Bersama Pemuda dan Aktivis ) #Depok Gue Medium Manusia Mikirin Depok, Depok Sejuta Mimpi dengan tema “Menggugat Originalitas Kebudayaan Depok” di Pancoran Mas, Minggu (6/10/2019).
Sandi mengajak kesadaran seluruh masyarakat untuk bersama-sama dalam mencintai kebudayaan asli Depok.
Pasalnya, agar generasi muda dan anak cucu nanti mengenal serta melestarikan budaya di tengah arus perkembangan zaman.
“Ini adalah murni gerakan kecintaan pada Depok dan berkomitmen untuk menjaga kelestarian asli budaya Depok serta kondusifitas. Sebab, kalau tidak sekarang kapan lagi. Selama ini sudah baik, tinggal gerakan kita dari bawah secara bersama-sama peduli pada budaya asli Depok,” harapnya.
Hal senada diutarakan penggiat sosial Depok Abdurrahman mengatakan banyak seni dan budaya asli Depok.
Ia menyebutkan mulai dari silat, tari, pakaian, Situs Wali Hasan, Ratu bayunan, Mbah Beji, dan lainnya.
“Saatnya kita bangkitkan kembali, seni, budaya, situs asli Depok. Tentunya, masih ada lagi yang perlu dikenalkan pada publik berdasarkan pada kajian dan data ilmiah. Pastinya, kita bergandengan tangan bersama masyarakat, Pemerintah, penggiat seni budaya untuk bersama-sama bangkit melestarikan budaya asli Depok,” paparnya.
Gus Dur biasa disapa berharap agar muatan lokal tentang seni, budaya, sejarah Depok bisa diajarkan di sekolah.
Selain itu, dirinya juga mengajak untuk menghidupkan kembali cerita asli tentang Depok.
“Gerakan kesadaran untuk bangkit dalam mencintai budaya asli Depok ini berangkat dari hati. Semoga semangat kita ini akan terus meluas ke semua elemen. Budaya asli Depok harus kuat mengakar di tengah heterogenitas Depok. Apalagi, minat budaya dan sejarah berkurang tergerus dengan ekonomi,”tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut juga hadir Penggiat budaya Sunda Ki Santang Salaka Domas, aktifis budaya, mahasiswa, dan lainnya. Kegiatan ini secara rutin digelar secara road show dengan menghadirkan para pakar dan ahli di bidangnya dengan berbasis data. (Wan/WD)