WartaDepok.com – Masalah stunting, atau kondisi gagal tumbuh ternyata ditemukan pada setiap wilayah seperti di wilayah tiang penyangga Ibu Kota yaitu Depok.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan terhitung hingga saat ini ada sekitar 20 lebih pengidap stunting, di seluruh Kecamatan Kota berjuluk seribu belimbing.
“Memang Kota Depok, menjadi salah satu lokasi fokus (lokus) Stunting dari pusat. Kurang lebih ada 10 lokus tapi lokasinya saya lupa, yang pasti ada di seluruh Kecamatan,” Ucap Nova Jumat 14 Februari 2020.
Puluhan penderita stunting tersebut, teridentifikasi dari hasil riset kesehatan Kementeria Kesehatan dasar tahun 2018. Dijelaskannya penyebab utama stunting adalah, kekurangan gizi dari bayi yang telah dilahirkan kurang lebih 1000 hari.
“Ini (Stunting) terlihat, ketika bayi dilahirkan hingga dia berumur 2 tahun (1000 hari) tidak diintervensi gizi secara baik. Hingga akhirnya, ukuran tinggi dan berat badan tidak sesuai,” bebernya.
Nova menyebutkan untuk mencegah stunting dibutuhkan peran serta instansi lintas sektoral, tidak hanya Dinas Kesehatan saja. Intervensi dilakukan melalui dua sistem yaitu pendekatan spesifik yang meliputi kesehatan, pengobatan, hingga penambahan gizi bagi penderita stunting.
Kedua pendekatan sensitif, yang menurut Nova butuh kerjasama dengan berbagai instansi seperti bidang ekonomi, lingkungan hidup, sosial.
“Bila dipersentasekan, pendekatan sensitif harus 70 persen. Sedangkan spesifik 30 persen,” tandasnya.
Selanjutnya Nova memaparkan sebagai pencegahan awal dari stunting ibu hamil tidak boleh kekurangan gizi, hingga menyebabkan anemia di massa kehamilan. Kemudian, banyak mengkonsumsi vitamin.
“Ketika bayi dilahirkan, jangan lupa diintervensi dengan asupan makanan bergizi dan rutin imunisasi hingga usia bayi mencapai dua tahun,” pungkasnya.