HeadlineHumaniora

Kadisdik Dorong Tendik Ikuti Program Guru Penggerak

47
×

Kadisdik Dorong Tendik Ikuti Program Guru Penggerak

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah memberikan sambutan dalam kegiatan sarasehan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 PGRI Kota Depok dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Aula Masjid Al-Muiz Al-Azhar Grand Depok City (GDC), Selasa (28/11/23). (Foto: Diskominfo)

WartaDepok.com – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah mendorong seluruh guru di wilayah kerjanya mengikuti program Guru Penggerak.

Guru Penggerak dibutuhkan agar Kota Depok khususnya mempunyai pemimpin di setiap sekolah yang mampu berinovasi dan bertransformasi.

“Terlebih dengan adanya implementasi kurikulum merdeka yang memberi keleluasaan kepada guru untuk ikut bergabung menjadi calon guru penggerak. Jadi kami dorong seluruh guru agar ikut program ini,” ujarnya usai kegiatan sarasehan dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 PGRI Kota Depok dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Aula Masjid Al-Muiz Al-Azhar Grand Depok City (GDC), Selasa (28/11/23).

Dikatakannya, Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru yang bersifat transformasi.

Diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia (Kemenbudristek). Program ini menciptakan guru yang mampu mengembangkan diri dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi secara mandiri.

“Calon guru penggerak ini ada prosesnya selama enam bulan. Baik untuk pembelajarannya maupun bagaimana metodologi yang efektif diterapkan. Dengan begitu guru penggerak bisa menggali potensi peserta didik agar terus dikembangkan,” terangnya.

Dijelaskannya, beberapa tugas yang dijalankan oleh guru penggerak di antaranya, menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya, menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah, serta mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah.

“Kemudian membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan di dalam maupun luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” jelasnya.

“Semoga guru mau dan bisa meningkatkan komptensi, baik kepribadian, sosial, pedagogi (metode mengajar), maupuan secara profesional,” tutupnya.

BACA JUGA:  Wujudkan Implementasi KTR, Kecamatan Cilodong Libatkan Stakeholder

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *